Malang – Winger kawakan Arema FC, Dendi Santoso, jadi pemain lokal paling akhir lakukan tanda tangan rekontrak. Pemain jebolan Akademi Arema itu, sengaja lakukan hal tersebut. Bukan karena alotnya negosiasi. Namun karena keinginan pribadinya sendiri, untuk teken paling akhir.
Hal itu dibenarkan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo. Dikatakan, dari puluhan pemain lokal Arema FC, Dendi Santoso menjadi yang paling akhir tanda tangan rekontrak.
‘’Ya benar. Dendi pemain terakhir yang tanda tangan. Meski dia yang paling akhir, tak berarti kesepakatannya paling akhir,’’ kata Ruddy.
Ia menambahkan, pemain yang tergolong one man one club ini, ingin tanda tangan paling akhir, setelah yang lain tanda tangan. Namun sejak awal, Dendi telah sepakat secara lisan. Tak ada masalah sedikitpun perihal nilai rekontrak.
Dengan dealnya seluruh penggawa lokal Arema FC, kini manajemen Singo Edan sudah bisa bernafas lega jelang. Untuk bersiap turun di lanjutan kompetisi Liga 1 2020. Hal itu disebabkan, proses rekontrak pemain lokal sudah selesai semua.
‘’Iya, soal rekontrak alhamdulilah semua pemain lokal sudah tanda tangan. Jadi mereka juga siap tampil. Itu betul-betul sangat menggembirakan bagi kita,’’ ungkapnya.
Secara pribadi, Ruddy mengakui jika proses renegosiasi kontrak para pemain lokal, lebih gampang dibandingkan pemain asing.
Terbukti alotnya proses negosiasi dengan pemain asing, telah memakan korban. Yakni Jonathan Bauman dan Oh In Kyun yang menyatakan undur diri. Sementara Elias Elderete sampai sekarang juga belum teken rekontrak.
Hal itu tersebut para penggawa lokal, lebih memahami kondisi dan situasi tim saat ini. Karena mereka asli dari Indonesia dan pandemi Covid-19 ini, dirasakan betul oleh mereka bersama keluarganya.
‘’Para pemain lokal, banyak yang mengerti karena mereka tinggal di Indonesia. Mereka semua tak ada masalah dan bisa dikatakan tak ada problem sedikitpun,’’ ujar pria asal Madiun itu.
Pria berusia 48 tahun itu menambahkan, mungkin kalau pemain asing agak susah, karena dia harus kirim uang ke keluarganya yang jauh di sana. Terus ada harapan keluar dari negaranya dapat gaji sekian.
‘’Jadi mungkin itu yang membuat renegosiasi kontrak pemain asing agak sulit. Kami akui memang di (pemain) asing yang agak susah. Tidak saja Arema, tapi banyak klub peserta Liga 1 2020, yang mengalami hal sama. Anda bisa lihat sendiri, banyak pemain asing klub lain, juga meninggalkan klubnya karena tidak sepakat dengan rekontrak,’’ demikian kata pria 48 tahun ini. (atw/rdt)