“EL Arema fue extraordinario.” Itu ucapan pertama Carlos Carvalho de Oliveira, nakhoda baru Singo Edan. Braziliano –pengganti Mario Gomez itu– berbicara dalam bahasa spanyol, yaitu bahasa yang akan mewarnai komunikasinya dengan skuad Singo Edan. Teriakannya juga sudah mulai menyalak di tribun Kanjuruhan, sore kemarin, ketika melihat latihan. Di sana ada Felipe Americo, pelatih kiper, juga dari Brazil. Sudah mahir bahasa Indonesia. Maka, tidak ada masalah.
“Arema sangat luar biasa,” kata penerjemah, mengartikulasikan kalimat awal Carlos itu. Dari kandang Singa, bersama Skuad Singo Edan, Carlos menyampaikan optimismenya untuk membawa Arema jawara. Tidak kurang dari 30 wartawan menyimak pada zoom meeting pukul 10.30 kemarin, beberapa saat setelah dia landing di bandara Abd Saleh. Dia terbang dari Vietnam – Korea Selatan – Jakarta – Malang.
Mantan pelatih Bechamex Binh Duong berusia 59 tahun itu, mengaku sangat senang bisa bekerja sama dengan Arema FC. Meski dirinya belum banyak mengenal Indonesia. Terlebih Kota Malang. Informasi soal kultur bola di Indonesia, dia dapat dari Hedipo Gustavo da Conceicao. Pemain Becamex Binh Duong, yang pernah membela dua klub Indonesia. Kalteng Putra dan Bhayangkara FC.
Dia juga paham Aremania, yang sering diikutinya melalui instagram. “Gracias, terima kasih,” katanya, menyambut Aremania yang menyampaikan “Bienvenidos, Sam Carlos; selamat datang, Mas Carlos.”
Dia percaya manajemen Arema sangat siap jadi yang terbaik. ‘’Ada Pak Ruddy (General Manager Arema FC, Red.) yang bisa membantu apapun. Dia yang terbaik untuk saya saat ini. Saya mau berprestasi karena semuanya mendukung.’’
Meski lanjutan kompetisi Liga 1 2020 kurang dua minggu lagi, dia optimis. Di Vietnam, ia pernah merasakan itu. ‘’Yang utama adalah sinergi antar pemain, pelatih, serta manajemen. Saya bisa bawa Becamex juara, hanya dalam waktu tiga minggu,’’ katanya