Dua pemain muda asal Brasil yang didatangkan Arema, terus menciptakan berita. Bukan sekadar penampilan mereka di lapangan. Termasuk adaptasi keduanya dengan penggawa Arema lainnya.
Asisten pelatih Arema, Charis Yulianto menilai, Hugo Guilherme Correa Grillo lebih cepat akrab dengan pemain Arema lainnya. Dibanding rekan senegaranya, Pedro Henrique Bartolli Jardim. Padahal mereka datang dan latihan dalam waktu bersamaan.
‘’Kalau soal adaptasi, saya pikir Hugo lebih mudah bergaul. Dia juga cepat dalam membiasakan diri berada di lingkungan pemain lokal. Berbeda dengan Pedro, yang adaptasi kurang bisa menyatu,’’ kata Charis.
Sementara dari sisi adaptasi dengan pola permainan Arema, keduanya masih perlu banyak berbenah. Terutama dari sisi fisik dan stamina. Hal itu terlihat dalam laga ujicoba beberapa waktu lalu.
‘’Secara fisikal memang masih perlu ada peningkatan lagi. Hugo saya pikir masih perlu menaikkan level kondisi fisiknya,’’ imbuhnya.
Hugo sendiri mengaku butuh waktu untuk belajar berkomunikasi. Terutama menyangkut bahasa. Masih beruntung pemain 18 tahun ini, lancar bahasa Inggris. Berbeda dengan Pedro, yang hanya bisa bahasa Spanyol.
Keinginan Hugo menguasai bahasa Indonesia, terlihat sangat keras. Dia ingin lebih mudah berkomunikasi, jika menggunakan bahasa sehari-hari di Malang.
‘’Saya belajar setahap demi setahap. Saya belajar beberapa kata dalam bahasa Indonesia. Saya tahu beberapa kata dan sejumlah frase. Saat ini saya masih dalam tahap awal, setahap demi setahap saya belajar lebih banyak kata-kata,” ujar Hugo seperti dikutib lama Wearemania.net
Yang dipelajarinya sejauh ini, kosakata bahasa Indonesia yang umum digunakan sehari-hari. Seperti salam-salam. Kosakata umum yang biasa dipakai dalam sepak bola pun dipelajarinya.
Meski mengaku kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia, Hugo Grillo tetap percaya diri belajar secara autodidak. Ia tak butuh guru pembimbing dalam memelajarinya.
Memang, sejauh ini Hugo masih mengetahui sedikit kata dalam Bahasa Indonesia, khususnya cuma yang sederhana. Frase yang dipelajarinya juga tak banyak. Baru sebatas yang dipakai untuk menanyakan keadaan orang lain.
‘’Saya pikir saya bisa belajar sendiri. Tidak perlu guru pembimbing. Mungkin itu akan sulit bagi saya. Tapi saya pikir saya bisa mempelajarinya. Saya harap suatu saat saya bisa bicara dengan lancar,’’ tegasnya.
Disinggung rencana naturalisasi, agar bisa memperkuat timnas Indonesia, Ia langsung merespon dengan cepat.
‘’Dengan senang hati saya menerima tawaran itu. Jujur saya sudah nyaman di Malang. Tentu saya juga ingin bermanfaat dan membantu negara ini. Apalagi Arema klub besar. Saya sudah tahu hal ini ketika saya akan bergabung dengan tim ini,’’ kata Hugo.
Selain karena masyarakatnya yang ramah, Hugo mengaku betah tinggal di Indonesia karena seperti tempat tinggalnya di Brasil.
‘’Semua orang ramah pada saya. Tentu saya akan senang apabila bisa menjadi bagian dari negara ini,’’ jelasnya. (Weare – Ra Indrata)