Malang Post – Widyaiswara Indonesia siap mendukung wujudkan ASN berkelas dunia. Tekad ini diusung pada Jambore Nasional (Jamnas) Widyaiswara II di Kota Batu. Jamnas itu digelar oleh Asosiasi Profesi Widyaiswara (APWI) secara hybrid mulai 1 hingga 3 Juni 2023.
Total ada sekitar 200 peserta yang mengikuti Jamnas secara offline. Kemudian ribuan peserta lainnya mengikuti secara online.
Kamis (1/6/2023) malam, para peserta dari seluruh Indonesia yang mengikuti Jamnas secara offline, diajak gala diner oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai di halaman Balai Kota Among Tani, Kota Batu.
Kemudian pada Jumat (2/6/2023) mereka akan melakukan pemaparan karya inovasi. Setelah itu, para peserta akan diajak menikmati keindahan Kota Batu dan Malang Raya. Jamnas itu digelar sebagai sarana eksplorasi kemampuan dan inovasi agar muncul ke permukaan. Sehingga karya yang terpendam selama ini dapat diketahui.
Terdapat lima tujuan digelarnya Jamnas ini, salah satunya adalah profesionalitas Widyaiswara. Dengan kegiatan utama, lomba karya inovasi dan pameran virtual. Pada malam gala diner itu, Gubernur Khofifah dan Pj Aries diangkat sebagai anggota kehormatan Asosiasi Profesi Widyaiswara (APWI).
“Keputusan yang tepat DPP APWI melakukan Jamnas di Kota Batu. Melalui Jamnas ini, jadi bagian penting untuk membangun kekuatan kompetensi. Dimana pergerakannya saat ini sangat dinamis dan cepat,” tutur Khofifah.
Karena itu, lewat pertemuan ini, munculnya inovasi dan kreativitas jadi sangat penting. Sebab itu, di setiap proses pelatihan, para peserta diminta untuk membuat sebuah proyek perubahan. Dimana setiap aksi perubahan dilakukan, maka harus berdampak.
“Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Jatim kalah dengan provinsi lain. Tapi perubahan yang paling berdampak Jatim nomor satu. Dengan adanya hal itu, yang diumumkan jadi pemenang oleh Pemerintah Pusat adalah yang berdampak. Maka Jatim diumumkan jadi pemenang tunggal,” ujarnya.
Khofifah juga mengatakan, jika Widyaiswara adalah orang-orang hebat. Orang yang punya kemampuan diatas bakat. Jadi ketika ada suatu hal, maka yang bisa menyelesaikan adalah Widyaiswara.
“Semoga ini menjadi Jamnas yang membahagiakan dan tetaplah ingat dengan Kota Batu,” harapnya.
Pj Aries menambahkan, para peserta Jamnas diikuti dari Aceh hingga Papua. Sebelum mengikuti gala diner di halaman Balai Kota Among Tani, para peserta telah mengikuti kuliah umum.
“Terima kasih Ibu Gubernur telah menyempatkan hadir di tengah-tengah para Widyaiswara yang sangat hebat. Ini tentunya menjadi pionir sebagai pengembangan potensi ASN ke depan. Serta membangkitkan semangat Widyaiswara untuk membina, melatih dan mendidik ASN agar lebih hebat lagi,” ujarnya.
Sebagai informasi, Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang. Dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan melatih PNS pada lembaga pendidikan dan pelatihan pemerintah.
Sementara itu, Ketua Umum DPP APWI, Budiarso Teguh Widodo menyampaikan, unjuk karya inovasi dan kreativitas Widyaiswara merupakan ajang untuk mempublikasikan dan memotivasi Widyaiswara. Guna meningkatkan kompetensi Widyaiswara untuk mengabdi kepada bangsa Indonesia.
“Kami berharap karya-karya inovasi yang dihasilkan dari Jamnas ll Widyaiswara ini dapat bermanfaat. Total terdapat 209 karya inovasi yang masuk dari para Widyaiswara seluruh Indonesia. Dengan adanya hal ini, artinya potensinya sangat luar biasa,” tuturnya.
Menurut dia, sebuah kebijakan dan inovasi diperlukan untuk percepatan ekonomi nasional. Pada Jamnas ini, turut mengadaptasi perubahan dunia, pola pikir dan pola perilaku. Jamnas ini juga merupakan sebuah bentuk rebranding dari APWI.
“Kami berkomitmen untuk memperbaiki citra diri. Baik secara organisasi maupun individu. Untuk itu, kompetisi dan profesionalisme Widyaiswara harus selalu ditingkatkan. Ciptakan, kembangkan dan perbarui karya-karya Widyaiswara, agar bisa mengikuti perkembangan industri,” tuturnya.
Terdapat tiga output yang harus dicapai dari digelarnya Jamnas itu. Yakni lahirnya karya inovasi dan kreasi untuk mendukung pembangunan SDM, menjadi fasilitator pengembangan profesi dan meningkatkan patriotisme dalam membangun bangsa. (Ananto Wibowo)