
Malang Post – Laga terdekat Arema FC sebagai tuan rumah, adalah menjamu Barito Putera. Pada Sabtu (18/2/2023) mendatang. Peluang terbesar Arema FC ketika bertanding di pekan ke-25 itu, menggunakan Stadion PTIK Jakarta.
Meski di laman resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB), status laga tersebut masih ‘TBC’ alias belum ditentukan oleh operator. Namun Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus menyebut, Arema FC masih bisa menggunakan Stadion PTIK, saat menjamu Barito Putera. Seperti halnya ketika dipakai menjamu PSM Makassar, beberapa waktu lalu.
“Arema masih akan main di PTIK. Soal izin, sejauh ini banyak perbaikan. Kalau tadinya nyangkut-nyangkut sekarang sudah tidak,” kata Ferry.
Meski demikian, Ferry Paulus belum bisa memastikan Arema bakal terus berhomebase di Stadion PTIK Jakarta untuk ke depannya. Yang pasti PT LIB akan terus berusaha mengawal masalah ini. Jika memang suatu hari nanti Stadion PTIK Jakarta tak bisa dipakai lagi, maka PT LIB akan membantu mencarikan solusi stadion lain. Opsinya bisa di stadion luar Jawa.
“Lihat perkembangan ke depannya seperti apa, saat ini beberapa pertandingan ke depan masih di situ (Arema main di PTIK),” sebutnya.
Caretaker pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso sendiri mengaku siap bermain dimana saja. Termasuk saat menjamu Barito Putera, di Stadion PTIK, Jakarta.
“Lawan Barito (Putera) kemungkinan besar mainnya di Stadion PTIK. Saya tekankan kepada para pemain kami, di manapun kita bermain gak masalah, kita harus siap,” kata Putu.
Kesiapan Arema bermain di stadion manapun ini, sebagai konsekuensi yang harus ditanggung. Sebab, Arema tengah menjalani sanksi Komdis PSSI. Berupa menggelar laga kandang usiran tanpa penonton hingga akhir musim pasca Tragedi Kanjuruhan.
Sebelum mendapatkan izin menjadikan Stadion PTIK sebagai homebase, Arema kesulitan mencari stadion. Mereka ditolak memakai stadion di mana-mana. Mulai Bantul, Semarang, Boyolali, hingga Bekasi. “Karenanya, pertandingan ini harus kita jalani. Ini juga untuk pengalaman buat pemain ke depannya,” tegas pelatih berusia 49 tahun itu.
Sekalipun demikian, Putu Gede mengakui, bermain jauh dari Malang dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 hingga akhir musim, menjadi tantangan tersendiri.
Sejak awal Februari, Skuad Singo Edan sudah menjalani tiga pertandingan di tiga stadion berbeda. Mulai dari Stadion PTIK Jakarta menjamu PSM Makassar, Stadion Pakansari Bogor melawan RANS Nusantara FC, dan Stadion Patriot Bekasi melawan Persija Jakarta.
Sanksi Komdis PSSI berupa laga kandang usiran tanpa penonton hingga akhir musim pasca Tragedi Kanjuruhan yang membuat Arema menjadi tim musafir.
Putu mengaku tak masalah dengan sanksi tersebut.“Situasi pindah-pindah seperti ini adalah tantangan, buat saya juga. Kalau saya pribadi gak masalah, asal didukung staf kepelatihan dan para pemain juga. Kita pasti bisa melewati masa-masa sulit ini kalau kita menghadapinya bersama-sama,” kata Putu.
Dia kembali harus menekankan kepada pemainnya, untuk menghadapi segala masalah tim bersama-sama. Setidaknya, semua itu bisa menjadi pengalaman berharga buat para penggawa Singo Edan.
Masih ada 12 pertandingan lainnya yang masih harus dijalani Arema hingga akhir musim dengan situasi dan kondisi yang sama. Putu meyakinkan pemainnya mereka bisa menjalaninya.
“Ini sangat luar biasa, saya juga bersyukur mendapatkan pengalaman seperti ini. Saya pikir ini pengalaman paling berharga buat saya ke depan, buat pemain juga. Saya masih yakin kalau para pemain kita kuat,” tegasnya. (Aria Cakraningrat – Ra Indrata)