Malang Post – Manajemen Arema FC, tidak butuh waktu lama untuk mencari pengganti Javier Roca. Yang memutuskan mundur dari kursi panas pelatih Singo Edan.
I Putu Gede Swisantoso. Mantan pemain Arema musim 1999 – 2001 dan 2004 – 2006 itu, menjadi penggantinya. Bahkan mantan Kapten Tim Arema FC itu, sudah langsung dihadapkan pada tugas menghadapi RANS Nusantara FC.
Manager Arema FC, Wiebie Andriyas mengatakan, setelah Roca memutuskan mundur, direksi klub bergerak cepat dengan menggelar rapat internal. Ada sejumlah nama pelatih yang dipertimbangkan, termasuk pelatih asing.
Namun keputusan rapat itu, akhirnya jatuh kepada sosok Putu Gede, yang sebelumnya menangani PSMS Medan di Liga 2 2022.
“Kami menunjuk Coach Putu, sebagai pelatih pengganti di sisa musim ini. Ini keputusan berdasarkan rapat direksi,” kata Wiebie.
Direksi Arema, katanya, tak sembarangan memutuskan nama I Putu Gede sebagai pelatih hingga akhir musim. Meski di antara pilihan lainnya, ada sosok pelatih asing. Menurutnya, pelatih berusia 49 tahun itu dinilai yang paling pas karakternya.
Putu sendiri juga tercatat sebagai legenda Arema sekaligus mantan kapten tim. Seragam Arema pernah dikenakannya di musim 2004-2006, dengan memberikan gelar juara Divisi I 2004, Copa Indonesia 2005 dan Copa Indonesia 2006.
“Putaran kedua musim ini kan tinggak beberapa bulan saja. Kami menunjuk Coach Putu juga karena karakter Malangan-nya cocok dengan Arema,” imbuhnya.
Wiebie menegaskan, manajemen Arema tak akan membiarkan kursi kepelatihan kosong lama-lama. Makanya, Putu dijadwalkan segera bergabung dengan tim dan memimpin sesi latihan Arema.
“Kalau sudah deal ya dia akan segera memimpin sesi latihan, untuk persiapan menghadapi RANS Nusantara FC,” tandasnya.
Nama besar mantan pemain Timnas Indonesia ini, tidak hanya ada di Arema. Tercatat dia pernah membela Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persita Tangerang, Deltras Sidoarjo, Persekabpas Pasuruan dan Persipro Probolinggo.
I Putu Gede yang dikenal garang di lapangan, juga saat membela Timnas Indonesia. Dia sudah mencatat 18 caps di periode 2000-2004.
Di dunia kepelatihan, pria berusia 49 tahun itu pertama kali mengawalinya sebagai asisten pelatih Persipro Probolinggo pada 2013.
Setelah itu, dia melalang buana menjadi pelatih di sejumlah klub di Indonesia. Mulai dari Persekat Tegal, Perseru Serui, PSBK Blitar hingga Persibo Bojonegoro. Puncaknya pun terjadi pada 2022 kemarin. Di mana, dia dipercaya mengarsiteki PSS Sleman di Liga 1 2021/2022.
Terakhir, I Putu Gede menjadi pelatih PSMS Medan, sebelum akhirnya dipercaya menjadi pelatih kepala Arema FC.
Justru saat di PSMS itulah, Putu Gede juga duet dengan Wiebie Dwi Andriyas yang kini juga menjabat sebagai manajer Tim Arema FC. Sebelumnya, Wiebie merupakan manajer tim PSMS Medan.
Menjadi pelatih tim yang pernah membesarkan namanya, tentu akan menjadi ujian sesungguhnya dari I Putu Gede di era kepelatihannya ini.
Apalagi tim yang berdiri 1987 itu, saat ini tengah terseok-seok di papan tengah klasemen sementara Liga 1 musim 2022/2023.
Belum lagi, Singo Edan dalam lima laga terakhirnya belum meraih kemenangan. Bahkan juga tidak mampu mencetak sebiji gol pun dalam lima laga terakhir itu. (Aria Cakraningrat – Ra Indrata)