
Malang Post – Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu, memantik perhatian banyak pihak. Terlebih-lebih tragedi kemanusiaan itu, memakan korban 135 orang meninggal dunia.
Selain simpati untuk korban yang terus berdatangan, Arema FC juga didorong untuk segera bangkit. Dorongan ini bahkan datang dari beberapa konsultan sepak bola internasional.
Dorongan dunia internasional kepada Arema FC untuk bangkit dan kembali menata tim ini, diungkapkan oleh manajer internasional affair Arema FC, Fuad Ardiansyah.
“Banyak simpati dunia menyampaikan duka cita atas tragedi Kanjuruhan. Ada juga yang mendorong Arema FC untuk bangkit. Termasuk dorongan dari beberapa konsultan sepak bola nasional,” ungkap Fuad pada Rabu (2/11/2022).
Dari beberapa konsultan sepak bola yang melakukan komunikasi dengan Arema FC, salah satunya yang paling intens, adalah Andrea Poggio asal Italia. Bahkan pihaknya sudah mengagendakan pertemuan dengan direksi dan manajemen tim Singo Edan.
“Sebenarnya ada banyak konsultan sepak bola internasional, yang memberikan referensi terkait pengembangan Arema FC kedepan. Apa yang harus dilakukan, ketika menghadapi situasi seperti ini.”
“Dari beberapa itu, yang saat ini komunikasi intens dengan kita adalah konsultan asal Italia, Andrea Poggio, yang merencanakan akan menggelar pertemuan dengan Arema FC,” tambah Fuad, yang juga manajer Arema FC woman.
Dalam komunikasi yang dilakukan dengan Andrea Poggio, Arema FC sebenarnya memiliki beberapa opsi strategis, yang harus dilakukan kedepan.
“Mungkin Andrea Poggio ini, memiliki referensi berkaitan dengan langkah kedepan apa yang harus dilakukan. Tentu saja dengan pertimbangan sesuai dengan iklim yang terjadi di Arema FC, beserta dengan kultur sepak bolanya,” tegasnya Fuad.
Dorongan untuk bangkit ini, tentu saja sejalan dengan yang diungkapkan oleh komisaris Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT AABBI ), Tatang Dwi Arifianto sebagai pengelola Klub Arema FC.
“Tim Pemulihan Arema FC ini, semacam task force yang bertugas untuk melakukan evaluasi total terhadap tata kelola klub Arema FC.”
“Selain tetap pada prioritas program tanggap darurat melalui Posko Crisis Center, juga turut memberikan bantuan dan konsultasi hukum serta taruma healing.”
“Tentu pasca Tragedi Kanjuruhan, banyak hal yang perlu dievaluasi dan dibenahi. Karena itu, agar evaluasi berjalan obyektif dan profesional, dibutuhkan Tim Pemulihan Arema FC agar pemulihan berlangsung tepat sasaran dan komprehensif,” jelas Tatang.
Komisaris PT AABBI ini, memang harus ‘turun gunung’, pasca mundurnya Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana. Karena dalam proses penanganan Tragedi Kanjuruhan, manajemen Arema FC membutuhkan sosok yang bisa menghandel operasional klub. (Aria Cakraningrat – Ra Indrata)