Prof Unti Siap Kembangkan UB Menjadi Kampus Kebangsaan Yang Inovatif dan Bereputasi Internasional

MALANG POST – Prof Dr Unti Ludigdo SE Ak. adalah Dekan Fakultas Vokasi UB yang sudah matang dan digadang-gadang menjadi rektor UB. Hal ini terlihat dari mantapnya visi misi semenjak kampanye menjadi Calon Rektor UB. Pria Kelahiran Trenggalek 53 Tahun silam ini, juga dikenal sebagai sosok figure yang berjiwa nasionalis dan sangat menjunjung nilai-nilai religius.
Dari mahasiswa, Jiwa kepemimpinan dan organisasi terus terbangun mulai dari Ketua Komisariat HMI Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Brawijaya (FEB UB) sampai dengan Sekretaris Cabang HMI Kota Malang.
Komitmen dan kiprahnya dalam organisasi HMI terus berlanjut sampai saat ini, ia masih aktif sebagai pengurus Keluarga Alumni HMI (KAHMI) Majelis Daerah Malang Raya sejak tahun 2005. Bahkan, di tahun 2020 Prof Unti juga menjadi salah satu inisiator pendirian Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) yang didirikan oleh KAHMI pusat sebagai wujud komitmen organisasi dalam mencerdaskan bangsa.
Keluasan ilmu dan komitmen kebangsaannya sangat jelas tergambar dalam Orasi Ilmiah pengukuhan Guru Besarnya di usia 43 Tahun dengan judul “Memaknai Etika Profesi Akuntan Indonesia dengan Pancasila” dan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Etika Bisnis dan Profesi pertama di Universitas Brawijaya. Sebanyak 62 jurnal bereputasi internasional dan nasional hasil riset konsisten telah dihasilkannya. Untuk kiprah dalam dunia organisasi akademik dan profesi juga sampai ke kancah internasional. Prof Unti juga tergolong moncer.
Dia juga aktif di dalam salah satu asosiasi profesi akuntan pendidikan internasional yang cukup bergengsi. Yaitu, The International Association for Accounting Education & Research (IAAER) dan The Indonesian Institute for Corporate Governance. Salah satu kontribusi pemikirannya adalah internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan etika profesi akuntan internasional.
Dalam kancah nasional sendiri, berbagai jabatan strategis profesi dan akademik juga disandangnya. Antara lain ia pernah menjadi Anggota Komite Etika Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2007-2010, Ketua Bidang Pendidikan IAI Kompartemen Akuntan Pendidik tahun 2010-2013, Asesor Akreditasi BAN PT tahun 2007-2014 dan Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) sejak tahun 2022 – sekarang.
Pada tahun 2017 lalu, Prof Unti menjadi salah satu inisiator Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial seluruh Indonesia yang kemudian menjabat sebagai Dewan Pendiri dan Dewan Pengawas.
Apabila Prof Unti terpilih menjadi Rektor UB, ia siap berkonsentrasi penuh agar UB menjadi kampus kebangsaan yang inovatif dan menjadi 500 kampus terbaik dunia. Berbekal pengalaman dan kompetensi ini, Prof Unti siap menjadikan Universitas Brawijaya sebagai kampus unggul dan terdepan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 “Saya akan berkonsentrasi untuk mengembangkan Kampus UB yang inovatif dan kolaboratif dengan dilandasi semangat dan nilai keutamaan Universitas Brawijaya dan relijiusitas untuk menghasilkan karya nyata bagi masyarakat,” ucapnya.
Dengan pengalaman yang begitu banyaknya, tidak heran jika Prof Unti kemudian memperoleh tugas dari Rektor UB untuk menjadi Ketua Takmir Masjid Raden Patah (MRP) UB di tahun 2015. Dalam hal ini Prof Unti dibebani tugas ganda. Ia ditugaskan untuk menghidupkan kembali semangat keagamaan kampus dan sekaligus membendung arus paham radikalisme dan fanatisme agama.
Kontribusi pemikiran di masyarakat terus dilakukan, salah satunya menjadi narasumber ahli tetap berbagai instansi pemerintah, antara lain BPSDM Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Blitar dan pemerintah daerah lainnya untuk materi kepemimpinan Pancasila dan Ekonomi Pancasila kepada para pejabat pemerintah daerah. Berbekal banyak dan matangnya pengalaman dan kompetensi ini, Prof Unti siap menjadikan Universitas Brawijaya sebagai kampus kebangsaan yang inovatif dan kolaboratif untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.(Bayu Kusumaleksana/Adv)