Malang Post – Arema FC, enggan berandai-andai terkait seperti apa detail format atau model kompetisi Liga 1 2022/2023, yang akan diterapkan nanti. Termasuk apakah boleh tidaknya suporter masuk atau hadir di dalam stadion, sepanjang 17 laga home tim Singo Edan di Malang.
“Terkait itu semua, tentu akan dibahas lengkap dalam agenda-agenda Kongres Tahunan PSSI 2022. Yang sementara ini dijadwalkan digelar pada tanggal 29 Mei nanti. Prinsipnya, kami menanti hasil kongres nanti.”
“Baik terkait format kompetisi Liga 1 2022/2023. Termasuk boleh tidaknya suporter hadir di stadion dalam laga-laga kandang.
Memang internal manajemen klub dan panpel sudah menggelar rapat koordinasi, membahas hal itu. Hanya persiapan saja sebelum ada aturan bakunya,” ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, Selasa (19/4/2022) silam mengeluarkan statemen. Dia mengisyaratkan kick-off kompetisi bakal digulirkan pada tanggal 27 Juli 2022 mendatang.
Kemudian Sekjen PSSI, Yunus Nusi pada Senin (30/4/2022) lalu, mengatakan, Kongres Tahunan PSSI 2022, bakal digelar pada 29 Mei. Kongres sendiri akan digelar dengan dua altenatif lokasi, Bandung atau Jakarta.
Berikut agenda kongres, membahas soal laporan kegiatan serta keuangan PSSI, program tahun 2022 ini dan usulan agenda kongres.
Juga pembahasan jadwal kick-off dan format Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 serta agenda pengesahan anggota baru. Termasuk pergantian nama klub.
“Kami belum ingin berandai-andai dululah soal format kompetisi. Apalagi stadion. Meski kami akui, khususnya aturan suporter bisa masuk stadion, tetap menjadi salah satu fokus persiapan kami.”
Mulai dari penyesuaian prokes Covid-19, semua pintu harus ada pengecekan akurasi penonton terhadap akses vaksinasi booster. Itu yang paling penting, sebagai salah satu syarat suporter masuk stadion,” tandas Sudarmaji.
Pria asal Banyuwangi tersebut berharap, PT Liga Indonesia Baru (LIB) nantinya, harus menerapkan regulasi tertulis yang mengatur tentang suporter masuk ke stadion.
Termasuk perlunya ada beberapa hal yang mungkin harus agak diperlonggar. Misalnya saja, terkait jarak masing-masing penonton saat duduk di tribun.
“Intinya tak perlulah sampai diberi jarak tiap satu meter sekali. Mengingat mereka yang masuk ke dalam stadion, sudah dipastikan bebas dari Covid-19. Mungkin aturan jarak ini nantinya yang menjadi salah satu hal yang bisa dikompromikan. Kapan keluarnya semua regulasi itu, tentu kita harus bersabar hingga kongres usai nanti,” imbuh.
Bahkan dikatakan, statemen Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang isyaratkan kick-off kompetisi akan digelar pada tanggal 27 Juli 2022 mendatang, juga belum final. Sebab masih harus dibahas dan dimatangkan sebagai salah agenda Kongres Tahunan PSSI 2022 nanti.
Tak hanya sampai disitu saja di arena kongres. Tetapi juga harus mendapat persetujuian sekaligus rekomendasi perizinan, Baik dari pemerintah, Polri, maupun Satgas Covid-19 Pusat. Begitu juga apakah pihak-pihak tersebut, akan tetap memberlakukan atau sebaliknya akan mencabut status force majuere extraordinary pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Itulah sebabnya, sebelum semuanya menjadi jelas. Serta sudah menjadi keputusan bersama, antara PSSI, operator liga dan kontestan Liga 1 sampai Liga 3, Arema memilih wait and see, terkait program selanjutnya. (Aria Cakraningrat – Ra Indrata)