
Malang Post – Sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Malang Melakukan Penutupan jalan setiap Hari Sabtu-Minggu selama bulan Ramadhan, Pasar Takjil di Kawasan Kayutangan Heritage masih sepi penjual dan pembeli.
Memang, upaya yang dilakukan oleh Pemkot Malang sendiri dalam menutup sementara Jalan Basuki Rahmat untuk pasar takjil dengan alasan agar perekonomian warga sekitar meningkat.
Walikota Malang, Drs H Sutiaji bilang, nantinya akan ada stand-stand yang diakomodir oleh Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskopindag). Karena ada pengecualian insidental dengan Surat Edaran (SE) Walikota Malang No 18 tahun 2022 berkaitan kegiatan Ramadan 1443.
“Kalau Konsep Itu, masih belum tahu dan saya serahkan ke Diskopindag. Pelaksanaan Pasar Takjilnya kan belum, Minggu depan baru ada,” ujarnya saat ditemui, di Balaikota Malang, Senin (4/4/2022).
Sam Sutiaji sapaan akrabnya mengimbau kepada masyarakat di tengah penutupan Jalan Basuki Rahmat agar bisa memaklumi. Karena wacana tersebut masih baru dan perlu adanya edukasi agar tidak terjadi kesalahfahaman antar penjual takjil dengan pihaknya.
“Ini usulan dari masyarakat, termasuk Pak Kapolresta juga memberikan rekomendasi. Yang terpenting, Secepatnya kami lakukan edukasi,” tuturnya kepada reporter City Guide FM.
Sementara, Salah satu penjual takjil di sebuah teras pertokoan Kayutangan, Tatik Setiawati (45) mengatakan, ia berdagang berupa es puding mambo, es taro, es campur, burger daging telor dan hotdog.
Ia mengaku, seperti tahun-tahun sebelumnya berjualan setiap bulan puasa, ada perbedaan setelah adanha penutupan jalan.
“Adanya kemarin ditutup jalannya, ya harus disyukuri saja, pasti akan ada rejeki, tapi tidak terlalu banyak,” papar dia sembari menjajakan dagangannya.
Ia menyebut, lebih terasa kawasan Kayutangan Heritage dibuka ketimbang ditutup. Karena dirinya pernah mengalami paceklik saat melonjaknya kasus pandemi, menurunkan omzet dan memilih tidak berjualan.
“Efeknya terasa banget. Ketika lampu heritage ada, saya juga jualan disini tetapi didalam. Tapi waktu PPKM saya pilih tutup dan tidak berjualan,” terangnya. (yani)