
Joko Santoso saat menerima kunjungan dari petugas Kelurahan Arjowinangun. (ocky)
Joko Santoso saat menerima kunjungan dari petugas Kelurahan Arjowinangun. (ocky)
Malang Post — Bantuan ke Joko Santoso (38) warga Jl Burung Gereja No. 1A, RT 02 RW 02, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, mulai mengalir. Dari tetangga, kerabat dan saudara.
Namun, Tutik merasa tidak enak karena sering diberi bantuan sembako. Karena sang suami sudah 3 bulan tidak bekerja sebagai kuli bangunan. Ia pun mencurahkan isi hatinya di postingan Facebook tentang kondisi suaminya, agar bisa didengar Walikota Malang, H Sutiaji.
“Saya ngomong terus ke Lurah kan gak enak. Maksudnya dari pemerintah bagaimana tindak lanjutnya suami saya. Akhirnya saya tulis di FB,” tutur dia kepada reporter City Guide 911 FM.
Beberapa penanganan di RS sempat ditanggung sendiri, karena belum mendapat BPJS Kesehatan. Namun kini sudah diganti biayanya dari Kelurahan Arjowinangun. Dia berharap agar Pemkot Malang segera membantu suaminya yang kini penglihatan matanya sudah 75 % bisa melihat. Tapi melihat warna tidak bagus. Belum kembali normal.
“Saya berharap, agar suami saya bisa sembuh total dan bekerja kembali,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak Kelurahan Arjowinangun terus melakukan upaya. Hal itu disampaikan Lurah Arjowinangun, Andi Hamzah saat ditemui di rumah Joko Santoso (38) yang menderita kebutaan pasca mendapatkan vaksin Covid-19.
Ia menjelaskan, pihaknya melakukan tindakan dengan melibatkan unsur dari Ketua RT 02 untuk memberikan penanganan khusus kepada Joko Santoso.
“Itu kejadiannya di hari libur (Sabtu dan Minggu), sehingga kita bertindak dimulai hari Senin. Saat di RSSA tidak mengeluarkan biaya. Kami juga koordinasi dengan puskesmas dalam hal ini Dinkes dengan surat pengantar RT/RW. Kita juga buatkan usulan sebagai peserta BPJS Kesehatan,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, bantuan berupa sembako dari Dinsos Kota Malang dan berbagai organisasi kemasyarakatan datang untuk membantu keluarga Joko Santoso.
“Kami mencoba ini Pak Joko sekeluarga butuh kebutuhan pokok dan alhamdulillah kita salurkan sembako hingga saat ini dan datang dari berbagai elemen,” tambahnya.
Ditanya tindak lanjut dan evaluasi dari efek yang dialami warganya, ia hanya pasrahkan itu ke pihak Dinkes Kota Malang untuk mengecek lebih mendalam.
“Terkait efek vaksinasi, itu masuk ranah dinkes. Semoga ada hasilnya,” tandas dia kepada reporter City Guide 911 FM.
Semenetara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Dr Husnul Muarif menyatakan, pihaknya masih memeriksa keluhan salah satu warga Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang yang mengaku buta setelah disuntik vaksin AstraZeneca dosis 1.
Karena itu, belum bisa dipastikan apakah gangguan penglihatan itu akibat efek samping dari vaksin Covid-19 itu. “Masih dalam pemeriksaan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif melalui pesan singkat, Kamis (2/11/2021).
Meski begitu, ia mengatakan bahwa kondisi warga tersebut sudah membaik, termasuk penglihatannya. Warga tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
“Kondisi yang bersangkutan sekarang sudah lebih baik,” katanya.
Sebelumnya, seorang warga mengeluhkan suaminya mengalami buta setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Keluhan itu diunggah oleh akun facebook Titik Andayani di grup Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang) pada 29 November 2021.
Dalam unggahannya, akun tersebut mengatakan bahwa suaminya mengalami buta setelah disuntik vaksin dosis pertama pada 3 September 2021 lalu. Meski belum sembuh total, akun tersebut menyebutkan bahwa kondisi suaminya sudah membaik, namun belum bisa bekerja. Dia mengaku memiliki dua orang anak. (yan)