Malang Post — Ini menjadi kejutan sekaligus hiburan tersendiri bagi Bunga (nama samaran). Di hari ulang tahunnya yang ke 13, bocah yang baru saja menjadi korban pemerkosaan sekaligus aksi perundungan (bullying) itu, mendapat kejutan pesta ulang tahun dari Dinas Sosial Jatim dan kado istimewa dari donatur di Malang Raya.
Diketahui, Bunga saat ini duduk di bangku kelas Vl SD salah satu sekolah swasta di Kota Malang. Bunga sehari-hari tinggal di salah satu panti asuhan yang berada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Ketua DPC Ikadin Malang Raya, Leo A. Permana mengatakan, selain mendapat kejutan spesial dari Dinsos Jatim berupa kue tart dan hiburan untuk pemulihan. Korban juga mendapat bantuan sekaligus kado dari pengusaha muda asal Kota Malang bernama Aurick.
“Banyak yang peduli kepada korban. Setelah Dinsos Jatim menggelar pesta ulang tahun. Ada pengusaha muda asal Kota Malang bernama Aurick memberikan bantuan sekaligus kado untuk korban,” ujar Leo, Rabu (24/11/2021) malam.
Di hari ulang tahunnya yang ke 13 ini, kata Leo, Korban bercita-cita ketika kelak sudah dewasa ingin menjadi seorang dokter. Dia ingin membantu masyarakat yang tidak mampu berobat.
“Ini merupakan cita-cita yang sangat mulia. Dengan usia dan kondisinya yang seperti saat ini,” sebutnya.
Kok Hanya Tujuh?
Ketua DPC Ikadin Malang Raya, Leo A. Permana mengungkapkan, setelah mendapat kejutan dan kado ulang tahun itu, Bunga nampak lebih gembira. Senyum dari bibir manisnya mulai merekah. Bunga juga sudah nampak tenang. Meski belum seriang biasanya.
“Korban sudah bisa tersenyum dan sedikit lebih tenang. Namun ketika mendengar nama pelaku dia langsung tertunduk. Ini dimungkinkan karena dia masih sangat trauma,” tuturnya.
Leo menyebutkan, pasca peristiwa bengis itu terjadi. Banyak donatur baik dari Malang Raya maupun sekitarnya ingin memberikan bantuan sekaligus bertemu langsung dengan korban.
“Untuk bertemu langsung dengan korban kami tidak bisa merealisasikan. Karena saat ini masih dalam masa trauma healing sehingga tidak bisa bertemu banyak orang. Tapi jika ingin bertemu dengan Ibu atau keluarganya kami bisa memfasilitasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, musibah yang menimpa korban tidak dijadikan sebuah konten oleh segelintir orang tak bertanggungjawab. Leo mengaku, dirinya sudah dihubungi oleh beberapa Youtuber agar bisa dipertemukan dengan korban.
“Ada sejumlah Youtuber yang menghubungi saya agar bisa bertemu dengan korban. Dia ingin memberi sumbangan namun sekaligus membuat konten. Secara tegas kami tolak. Karena jika ingin memberi ya memberi saja. Tidak perlu ada konten. Apalagi korban masih anak-anak dan saat ini dalam masa pemulihan,” tegas dia.
Sejatinya pihak keluarga dan kuasa hukum sangat terbuka dengan masyarakat yang ingin memberikan bantuan kepada Bunga. Namun dengan catatan jangan dijadikan konten.
Selain itu, Leo juga mengimbau, masyarakat jangan memanfaatkan momen ini. Dengan membuka donasi di pinggir-pinggir jalan namun hasilnya tak sampai kepada korban.
Sementara itu, Ketua Kuasa Hukum Korban, Do Merda Al Romdoni mengatakan, meski saat ini pihak kepolisian sudah menetapkan tujuh orang tersangka dari kasus tersebut.
Pihak keluarga belum merasa puas. Karena masih ada tiga orang yang melihat kejadian itu namun melakukan pembiaran.
“Orang tua korban mengaku kecewa. Kenapa baru tujuh yang ditetapkan sebagai tersangka. Keluarga bertanya-tanya kenapa tidak semuanya ditetapkan sebagai tersangka. Karena tiga orang yang saat ini masih berstatus saksi melakukan pembiaran atas kejadian tersebut,” tutur dia.
Disisi lain dia juga sangat kecewa perihal tindak lanjut dari Pemkot Malang terutama Dinas Sosial Kota Malang. Karena hingga saat ini belum berbuat apapun terhadap korban.
“Yang berbuat lebih awal malah Dinsos Jatim dan Dinsos Magelang. Mereka datang langsung memberikan bantuan. Sedangkan Dinsos Kota Malang tidak ada,” tandasnya. (yan)