
Peserta pelatihan skill junalis Kominfo Surabaya menyimak paparan pemateri.
Peserta pelatihan skill junalis Kominfo Surabaya menyimak paparan pemateri.
Malang Post – Pengembangan kualitas jurnalis maupun reporter dalam menghadapi era digital yang semakin pesat ini, harus benar-benar diperhatikan.
Bahkan sebagai jurnalis juga diwajibkan menguasai berbagai elemen media sosial sebagai alat dalam memberikan informasi yang kredibel, lugas, akurat serta faktual.
Hal itu disikapi Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan (BPSDMP) Kominfo Surabaya dengan menggelar kegiatan Thematic Academy Digital Media Reporter bagi para reporter maupun mahasiswa.
Kegiatan ini berlangsung selama 10 hari, 7 hingga 19 November 2021. Rinciannya, 7 hari sistem pembelajaran via daring dan 3 hari tatap muka di Gedung Universitas Islam Malang (Unisma).
Kepala BPSDMP Kominfo Surabaya— Eka Handayani mengatakan, pelatihan tersebut mewujudkan keterampilan digital para reporter media dalam menyajikan berita.
“Output dari pelatihan ini, reporter maupun jurnalis bisa mempublikasikan berita yang memenuhi standar keamanan informasi digital,” ujarnya, Jumat (19/11/2021).
Hal senada juga disampaikan Ketua Stikosa AWS— Dr Meithiana Indrasari ST MM. Ia menjelaskan pelatihan ini sangat penting bagi para jurnalis guna menambah skill dan memfilter informasi-informasi yang lebih mengedepankan kode etik jurnalistik.
“Jurnalis harus bisa cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi. Sehingga jurnalis saat ini dituntut untuk multitasking menguasai dunia digital,” kata Meithiana.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Drs H Masykuri mendukung pelatihan digital media reporter ini. Menurutnya, selama ini peran jurnalis dan mahasiswa menjadi 4 pilar bangsa sangat penting.
“Acara ini menjadi embrio yang bisa didesimenasi anak-anak bangsa. Terlebih saat ini telah memasuki revolusi 4.0. Materi digital reporter sangat relevan bagi tumbuh dan berkembangnya generasi emas,” terang Prof Masykuri.
Ia berharap, mahasiswa Unisma yang mengikuti pelatihan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Usai pelatihan mahasiswa benar-benar bisa memproduksi berita untuk membranding Unisma. Banyak sekali hal yang bisa diangkat dari Unisma,” pungkas dia.
Digital media reporter ini diikuti sebanyak 70 peserta dari kalangan jurnalis dan reporter dari berbagai media cetak, radio, tv, online serta beberapa mahasiswa Unisma. (yan)