
Malang Post – Sudah lama, masyarakat Kota Malang tidak menikmati suasana Car Free Day (CFD) yang sering digelar di Jalan Idjen Besar karena masih masa pandemi Covid-19.
Namun, ditengah menurunnya kasus positif Covid-19 di Kota Malang dalam beberapa hari terakhir ini, Pemkot Malang tidak mau tergesa-gesa dalam memutuskan untuk diadakan kembali CFD yang sudah tak digelar 2 tahun ini.
Saat ditemui awak media, Senin (15/11/2021) di Ijen Suites Convention, Walikota Malang H Sutiaji mengatakan, Car Free Day atau CFD di Kota Malang akan kembali dibuka jika Kota Malang benar-benar sudah masuk ke PPKM Level 1.
“Begini, kalau level 1 (PPKM) nanti kita buka (CFD). Saat ini masih di level 2 karena vaksinasi belum sampai 100 %,” ujarnya.
Sam Sutiaji sapaan akrabnya menyebut, CFD belum bisa dibuka lantaran Kota Malang masih PPKM Level 2. Hambatan Kota Malang yang masih belum bisa masuk PPKM Level 1, dikarenakan target capaian vaksinasi lansia di Kota Malang masih belum memenuhi.
“Capaian vaksinasi lansia kita masih di 56%, kurang tiga persen saja. Targetnya bisa sampai ke 60 persen,” jelasnya kepada reporter City Guide 911 FM.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Husnul Muarif menyampaikan, dari total sasaran lansia di Kota Malang sebanyak 83 ribu orang, data per Sabtu (13/11/2021) kemarin, masih mencapai 57 persen.
Artinya, jika ingin mencapai target vaksinasi sebesar 60 persen, Kota Malang perlu menambah 3 persen lagi agar bisa masuk PPKM Level 1.
“Kendalanya faktor umur dan komorbid dari penerima, itu yang membuat agak kesulitan saat vaksinasi lansia kita geber,” ujar dia.
Untuk stok vaksin yang tersedia di Dinkes Kota Malang, Husnul tak bisa membeberkan secara detail berapa dosis yang masih ada. Akan tetapi, untuk saat ini stok vaksin yang ada digunakan untuk dosis kedua.
“Kalau dosis kedua lansia baru 48 persen. Insyallah stok vaksin untuk dosis kedua jenis Astrazeneca dan Sinovac masih terpenuhi saat ini,” beber dia.
Jika nantinya CFD di Kota Malang kembali dibuka, Husnul meminta agar protokol kesehatan (prokes) bisa dijalankan meski tak menggunakan aplikasi Pedulilindungi.
“Pinsipnya, protokol kesehatan tetap dilaksanakan meskipun nanti ada kemungkinan atau rencana CFD di Kota Malang dibuka kembali. Tergantung dari kesadaran masyarakat,” tukas dia. (yan)