Malang Post – Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar wisuda Magister Terapan, Sarjana Terapan dan Diploma III Gelombang I Tahun Akademik 2020/2021secara virtual. Wisuda kali ini diikuti sebanyak 749 wisudawan yang hadir melalui zoom meeting.
Tujuh wisudawan terbaik tingkat instusi: Muhammad Reza Fardan, Heni Febriyanti, Elsya Panduwinasari, Made Bhaga Prahabsa, Devi Erliana Putri, Amrina Nurul Hidayah dan Alvina Lwanna Herman.
Heni Febriyanti tak menyangka menjadi terbaik. Meraih IPK 3,93. Mewakili jurusan D-IV Akutansi Manejemen. Ia memilih Polinema, karena akreditasinya yang terbaik. “Polinema salah satu kampus negeri dan vokasi terbaik di Indonesia. Selain itu, kurikulum praktik lebih banyak dari teori. Jadi saya tidak hanya menguasai teori, tapi juga memahami rakteknya,” ujar Heni.
Ia selesaikan kuliah 4 tahun. Raih juara 3 Accounting Fair di UMM. Dipercaya sebagai ketua pelaksana Accounting Skill and English Competition 2019. Heni berharap, Polinema makin berinovasi. Terus menciptakan alumni berkompeten.
“Banyak pengalaman selama kuliah. Saya belajar banyak tentang kedisiplinan, time management, organisasi, softskill serta hardskill. Semoga Polinema menciptakan mahasiswa dengan bibit unggul dan siap bersaing di dunia industri,” bebernya.
Elsya Panduwinasari, mewakili S-2 Sistem Informasi dan Akuntansi, menyelesaikan studi dengan IPK 3,97. Berawal dari mahasiswa D3, kemudian transfer ke jenjang selanjutnya. Dia mengungkapkan pentingnya manejemen waktu dalam mencapai target dan produktifitas.
“Saat memutuskan transfer ke jenjang berikutnya, saya mendapatkan beasiswa S2. Konsentrasi pada Sistem Informasi dan Akutansi. Ini merupakan tantangan untuk mengatur waktu kerja dan kuliah. Agar mendapat capaian tersebut. Mengisi waktu menerbitkan jurnal nasional dan internasional. Jurnal yang saya terbitkan telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual,” ujarnya.
Elsya berharap, Polinema kian berjaya dan mendukung Program Kampus Merdeka. Berinovasi lebih baik serta merangkul berbagai alumni. Sehingga menjadi kampus yang makin dikenal karena prestasi mahasiswa dan alumni.
Made Bhaga Prahabsa Heni Febriyanti
Made Bhaga Prahabsa mewakili jurusan Elektronika (Kerjasama GMF). Menuntaskan pendidikannya 3 tahun dengan IPK 3,86. Kuliah selama 3 tahun, Made memperoleh banyak ilmu. Paling berkesan, saat menghidupkan mesin pesawat dan kunjungan ke beberapa instansi dan perusahaan.
“Menempuh pendidikan di Polinema, banyak kesannya. Salah satunya melihat proses run up pesawat. Berkunjung ke berbagai perusahaan dan instansi. Belajar pentingnya kedisplinan diri dan manajemen waktu,” ujar Made. Ia berharap Polinema berinovasi lagi fasilitasnya, prodi maupun dosen dan tenaga kependidikan. Made menekankan, evaluasi pembelajaran perlu ditingkatkan. Agar menunjang kompetensi lulusan. Hingga Polinema makin berjaya, mencapai visi dan misi yang dimiliki.
Muhammad Reza Fardan Amrina Nurul Hidayah
Devi Erliana Putri, mewakili jurusan Teknik Listrik (Kerjasama PLN). Gadis ini meraih IPK 3,88. Dia mengungkapkan, awalnhya kurang cocok dengan jurusan teknik. Karena ingin menekuni bidang kedokteran. Namun, rekomendasi dari kakaknya, hingga memutuskan menekuni jurusan tersebut.
“Awalnya merasa kurang cocok dengan teknik. Hingga rekomendasi kakak saya, yang alumni Polinema. Saya tes jurusan Teknik Listrik. Saya harus mengubur impian masuk kedokteran. Berkat keyakinan, saya berhasil lolos tes. Saya menyukai bidang ini, karena Polinema punya banyak dosen hebat dibidangnya membuat saya terinspirasi,” ujar Devi.
Dia bersyukur memperoleh predikat terbaik. Harapannya ilmunya bisa diterapkan dan bermanfaat bagi orang lain. Nilai hanyalah angka yang sifatnya kualitatif, terpenting adalah berproses. Semoga Polinema bisa menjad politeknik terbaik se Indonesia. Fasilitasnya jadi lebih lengkap. Seperti bengkel penunjang praktek agar makin mudah memahami ilmu yang dipelajari.
Kegigihan dan semangat Amrina Nurul Hidayah, dari jurusan Bahasa Inggris (D3) Kerjasama (Bukit Asam) mampu meraih IPK 3,69. Dia menuntaskan perkuliahan 3 tahun. Menjadi mahasiswa perantau, harus bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
“Selama kuliah di Polinema, saya merasa banyak dukungan positif dari teman kuliah dan UKM. Hingga merasa nyaman menuntaskan pendidikan”, ujarnya. Gadis asal Palembang ini berharap, Polinema makin banyak menciptakan SDM yang lebih baik lagi. Mempertahankan prestasi sebagai salah satu politeknik terbaik di Indonesia.
Sementara itu, Alvina Lwanna Herman, dari jurusan Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional (Program Alih Jenjang) D4. Meraih IPK 3,95. Mengaku berkepribadian introvert. Sejak kuliah, bisa lebih terbuka. Lantaran mengharuskan berkomunikasi saat di lapangan. Dia memilih jurusan bahasa Inggris, karena menyukai bidang penerjemahan.
“Saat itu, ada mata kuliah yang mengharuskan wajib turun lapangan ketika jenjang D3. Proyek hospitalis harus berkunjung ke salah satu hotel berbintang di Malang Raya. Sejak kuliah sudah tertarik di bidang penerjemah. Setelah memutuskan menekuni, lebih mendapatkan pengalaman signifikan selama 2 bulan,” ujar Alviana. Dia berharap semoga Polinema makin maju dan lulusannya bisa berkontribusi bagi masyarakat. (Mega Annisa Ni’mais-Januar Triwahyudi)