
Malang Post – Polresta Malang Kota, Senin (27/9/2021) siang, membeberkan minuman keras jenis arak Bali. Ini hasil Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2021 dan Operasi Patuh Semeru. Barang buktinya 2000 botol lebih yang dikirim dari Bali, naik bus dan pikap.
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto menjelaskan. Penindakan dan penyitaan arak Bali dengan kandungan alcohol 40 % ini, berkat penyelidikan Samapta Polresta Malang Kota.
“Ini jenis arak. Diamankan Samapta Polresta Malang Kota. Awalnya, Kasat Samapta menerima informasi pengiriman paketan miras dari luar wilayah,” ungkap Budi Hermanto.
Modus pengiriman paket lewat jasa ekspedisi via bus dan mobil boks PT Restu Mulya. Totalnya, disita barang bukti 1620 botol. Tiap botol berisi 600 ml.
Dua orang dikenakan tipiring. Yakni SR (31) warga Kota Malang dan KA (23) warga Kabupaten Malang. Keduanya dalam rilis, disebutkan bekerja sebagai staf di PT Restu Mulya.
Buher–sapaan akrab Kapolresta Malang Kota kemudian meminta Kasat Samapta, Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto SH menjelaskan detail kronologis penindakan.
“Ada jasa ekspedisi, informasinya ada kiriman. Pukul 23.00 WIB, kami dapati kendaraan mencurigakan di Jl Sarangan. Digeledah ada botol berisi minuman keras, sebanyak 24 botol,” ungkap Syabain Rahmad.
Senin (6/9/2021) pukul 09.30 WIB. Anggota Samapta mendatangi Jl Dr Cipto No 30 Kecamatan Klojen, Kota Malang. Kedatangan itu untuk menyelidiki kepastian informasi dari masyarakat.
Saat penggeledahan, ditemukan paket kardus arak Bali. Posisinya di dalam Bus Restu. Selain itu, anggota juga memeriksa ruang lainnya.
Selang 20 hari kemudian, bersamaan pelaksanaan operasi Patuh Semeru, patroli Samapta menerima informasi ada mobil mencurigakan di Jl Sarangan, Sabtu (25/9/2021) malam. Lagi, rupanya pikap itu bermuatan arak Bali.
“Setelah kami lakukan lidik, dua kami sudah laksanakan sidang tipiring. Untuk yang lain di luar wilayah Kota Malang,” sebut Syabain Rahmad. Penindakannya berdasar, pengenaan Perda nomor 6 tahun 2006 tentang miras.
Ditanya apakah jasa pengiriman itu diketahui sopir pikap, Syabain menjawab, “Informasi yang kami dapat, di luar wilayah juga ada pengiriman paket seperti ini. Yang jelas, untuk pihak jasa ekspedisi sudah kami limpahkan ke Reskrim, lebih lanjut,” urai Syabain.
Dua kali Syabain menjelaskan bahwa keterangan sopir hanya mengaku sebagai jasa pengiriman. Tidak diketahui siapa pengirim paketan arak Bali itu. Nomor ponsel pemakai jasa pengiriman atau pemesannya tidak aktif. (Ocky Novianton-Santoso FN-Januar Triwahyudi)