Malang Post – Memasuki pandemi covid-19 berbagai sektor terdampak. Salah satunya perekonomian. Terhambatnya sistem operasional, tak sedikit para pelaku usaha memilih menutup retail usahanya untuk sementara waktu.
Melihat hal itu, Civitas Akademik Universitas Brawijaya (UB) Melalui Program Doktor Mengabdi menggelar Pelatihan dan Pendampingan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun kali ini dikhususkan bagi penyandang disabilitas di Kota Malang.
Acara tersebut digelar secara virtual melalui via Zoom Meeting.
Narasumber yang dihadirkan adalah pakar ekonomi dan komunikasi dari UB. Seperti: Dr Dra Kusuma Ratnawati MM (Dosen FEB-UB). Raditha Hapsari SE MM Ph.D (Dosen FEB-UB). Dr Dini Kurnia Irmawati M.Pd (Dosen FIA-UB). Dian Tamitiadini SIKom M.Si (Dosen FISIP-UB) dan M Abdi Dzil Ikhram W SE MM (Dosen FEB-UB).
Tidak hanya dibekali materi, para peserta juga diberikan lembar kerja dan tugas pengelolaan bisnis. Ketua Kelompok Usaha Difable Motorcycle Indonesia (DMI) Malang, Indriasari mengatakan. Pelaku usaha masih memiliki semangat berwirausaha yang tinggi. Mempertahankan lini bisnisnya, meskipun di tengah keterbatasan dan tekanan akibat pandemic.
“Untuk saat ini, para pelaku usaha dalam skala UMKM sedang berada di masa sulit. Terutama dalam pengelolaan modal kerja. Apalagi dengan kondisi pandemi seperti ini. Beberapa konsumen yang memesan produk kami, juga tidak memberikan down payment. Sehingga kami sangat kesulitan mencukupi modal usaha yang digunakan dalam proses produksi,” ujar Indrasari, Senin (6/9/2021).
Kegiatan yang bertajuk Doktor Mengabdi 2021 ini diketuai oleh Dosen FEB UB Dr. Dra. Kusuma Ratnawati. Melibatkan mahasiswa pascasarjana Universitas Brawijaya sebagai pelaksana kegiatan pendampingan. Kegiatan ini sebagai upaya dalam mengontrol dan mengevaluasi perkembangan mitra. Adanya pendampingan ini dilakukan untuk memastikan komitmen peserta dalam menerapkan materi serta pengerjaan lembar tugas yang diberikan.
Indriasari menambahkan. Jika selama ini, beberapa pelaku usaha belum juga melakukan proses perencanaan bisnis dan pencatataan keuangan terstruktur secara periodik. Sehingga pelaku usaha perlu edukasi mendasar mengenai proses pencatatan keuangan dan pelaksanaan bisnis berkelanjutan.
Menanggapi hal tersebut, Dr Dra Kusuma Ratnawati MM menggandeng pelaku usaha yang terhimpun pada komunitas DMI untuk memperkuat bisnis mereka.Maka materi yang diberikan seperti pelatihan pengelolaan keuangan,penguatan branding dan dilanjutkan sesi pendampingan. Tujuannya agar memperkuat kegiatan usaha dari kelompok DMI yang saat ini menjalankan program kerja Rumah Kreatif Disabilitas.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu juga berharap jika setiap pelaku usaha dapat berkomitmen dan berinovasi dalam startegi berwirausaha dengan begitu kesuksesaan dan keberhasilan dapat diraih para pelaku usaha.
“Meskipun kegiatan ini hanya pelatihan dan pendampingan, saya harap bisa menjadi pendorong dan menjadi pengembangan usaha, sisanya juga ditentukan oleh komitmen dan kemauan dari Bapak dan Ibu untuk memperbaiki sistem usaha yang dijalankan, Maka melalui program Doktor Mengabdi diharapkan mitra mampu menjalankan bisnis berkelanjutan dengan mandiri,” pungkasnya. (*)