
SELAMAT: Warga sekitar dan petugas Polsek Lowokwaru saat mencegah MM yang akan terjun dari jembatan Suhat (Foto: Istimewa)
SELAMAT: Warga sekitar dan petugas Polsek Lowokwaru saat mencegah MM yang akan terjun dari jembatan Suhat (Foto: Istimewa)
Malang Post– Diduga depresi karena faktor ekonomi. MM (22) mahasiswa PTN di Kota Malang, asal Dau Kabupaten Malang, Rabu (1/9/2021) nyaris bunuh diri di Jembatan Soekarno-Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Sebelum terjun bebas ke Sungai Brantas, petugas Polsek Lowokwaru dan warga sekitar datang ke lokasi. Petugas pun menenangkan MM agar tidak berbuat nekat. MM yang menangis ditenangkan oleh petugas dan dibawa ke Polsek Lowokwaru.
Kejadian percobaan bunuh diri tersebut terjadi pukul 09.15. Saat itu, MM tampak terlihat seperti orang bingung. Mondar-mandir di jembatan Soekarno-Hatta. Namun tak lama kemudian, saat MM mencoba terjun bebas ke Sungai Brantas, petugas Lantas Polsek Lowokwaru bersama warga sekitar menggagalkan aksinya.
Saat itu, MM seperti orang depresi. Dia terus menangis hingga petugas menenangkannya. Plh Kapolsek Lowokwaru, AKP Sutomo, saat dikonfirmasi membenarkan.
“Sekitar pukul 09.00 WIB, anggota piket Lantas Polsek Lowokwaru yang berjaga di Pos Lantas UB melihat MM tampak linglung. Ada upaya untuk melompat dari jembatan Jl Soekarno Hatta. Anggota piket Lantas Polsek Lowokwaru yang melihat itu, langsung menarik MM. Menggagalkan percobaan bunuh diri. Kami membawanya ke Polsek Lowokwaru,” ujar AKP Sutomo.
Dari keterangan yang diperoleh, MM depresi karena takut tidak lulus tepat waktu. Lantaran tidak punya laptop untuk mengerjakan skripsi. Dia berpikiran jika tak punya laptop, maka tak bisa menyelesaikan skripsi. Beberapa saat lalu, ibunya meninggal. Tekanan batinnya makin kuat karena tidak ada yang diajak untuk mencurahkan permasalahannya.
“Selain memanggil pihak keluarga, kami juga memanggil pihak kampus. Untuk diberikan motivasi hidup dan mempersilakan MM mengutarakan permasalahannya ke pihak kampus. Kami juga memberikan dorongan. Namanya hidup memang banyak tantangan. Banyak permasalahan, sehingga harus bisa menghadapinya,” ujar AKP Sutomo. (yan)