
Malang Post – Pemkot Malang semakin optimis untuk mencapai ke zona oranye. Hal ini disebabkan pasien isolasi mandiri (Isoman) semakin sedikit, pasca jajaran Forkopimda sepakat pindahkan warga yang menjalani Isoman ke Isolasi Terpadu (Isoter).
“Untuk Kasus aktif kita lebih sedikit, besok saja sudah habis pasien (isoman) kita,” ujar Wali Kota Malang, H Sutiaji, Selasa (24/8/21) di Balaikota Malang.
“Kalau dicatat, kasus aktif yang ada di Kota Malang kemarin ada 735.231 diantaranya berada di Isolasi Terpadu (isoter) BPSDM. Selebihnya masih ada yang isoman,” terangnya kepada reporter City Guide 911 FM.
Ia menyebut, jumlah pasien isoman tidak sampai seratus. “Yang sudah masuk 271 totalnya, kemarin sudah sembuh 40, Isoter masih kosong banyak, untuk hari ini ada 65 yang bisa digeser ke safe house,” tambahnya.
Namun, pihaknya mengaku masih ada data yang kurang lengkap. “Kemarin ada penambahan kasus 57, sembuh kita 156. Lalu ada juga yang samplingnya sudah lama berarti kan sudah sembuh,” lanjutnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kodim 0833 Kota Malang, pada Senin (23/8), kurang lebih ada 74 warga yang sudah dipindahkan ke isoter.
Terkait hal testing dan tracing, pihaknya minta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memperbanyak soal ini. “Saya sudah katakan ke dokter Husnul (Kadinkes) untuk percepat testing dan angka Positive Rate tinggi, tidak apa-apa angkanya tinggi yang penting tertangani,” tutur pria kelahiran Kabupaten Lamongan ini.
Menurut pengamatan reporter City Guide 911 FM, jumlah Positive Rate Kota Malang sendiri masih berkisar pada angka 4,7 dengan jumlah testing yang melebihi angka yang ditetapkan Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri nomor 4641 tahun 2021.
“Kami targetkan testing Kota Malang itu untuk testing seribu kali 874 ribu per minggu, kalau di Kementerian itu 1 banding seribu jumlah penduduk per minggu. Jadi kita per Minggu nya 1.000,” tandas dia. (yan)