Malang Post – Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, ada beberapa langkah untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kesehatan (nakes), khususnya untuk penempatan di lokasi isoter (Isolasi Terpadu). Salah satunya, dengan meminta bantuan dari beberapa perguruan tinggi di Kota Malang.
“Hari ini, Kami sudah berkirim surat ke perguruan tinggi. Karena kita lihat kebutuhan, tadi saya sudah telepon Pak Hanif dari Poltekkes dan akan disampaikan ke direktur,” ujarnya kepada reporter City Guide 911 FM.
Sam Sutiaji sapaan akrabnya juga berkoordinasi dengan Unisma dan Universitas Brawijaya untuk tambahan nakes. Bahkan, UB sudah menyiapkan SOP untuk mahasiswa yang sedang menjalani koas, agar siap diterjunkan langsung ke tempat isoter.
“Langkah ini sudah sesuai dengan instruksi Kemenkes, ketika nakes di sebuah daerah kurang, maka mahasiswa semester 5 atau 7 bisa diterjunkan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kota Malang membutuhkan 500-600 nakes yang bisa bertugas di beberapa isoter. Untuk itu, Sutiaji berharap dukungan lima kampus di Kota Malang yang memiliki fakultas kedokteran (FK) atau fakultas keperawatan (FKp).
Lima kampus itu dari Universitas Brawijaya (UB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), dan Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma).
Selain masalah kekurangan nakes, lokasi tempat pengadaan isoter juga menemui beberapa kendala. Salah satu contohnya yakni Rusunawa UB, dibutuhkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mengecek kesiapan gedung dan menghindari penolakan dari warga sekitar. (yan)