Malang Post – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meminta tiga pimpinan daerah Malang Raya serius tangani kasus Covid. Terutama bagi warga yang isolasi mandiri.
Saat meninjau Safe House di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jl Kawi, Kota Malang. Luhut minta Walikota Malang H Sutiaji untuk menambah bed di Isoter itu.
“Saya minta ke Pak Walikota. Untuk ditambah lagi 230 bed,” ujarnya saat menyapa warga yang menjalani perawatan di Isoter Kawi itu, Jumat (13/8/2021) pagi.
Setelah menerima kunjungan Menko Marves dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Forkopimda Kota Malang melakukan rapat koordinasi terkait hasil pertemuan dengan dua menteri itu.
Walikota Malang H Sutiaji mengatakan. Pihaknya akan mengutamakan kriteria penanganan pasien isoman yang akan dirawat di Isoter.
“Ini harus diberitahu ke masyarakat luas. Untuk lebih aman ada kriteria siapa yang harus masuk di Isoter. Dalam pembahasan ini, yang akan kita tambahkan. Jumlah bed itu 340 yang terisi 79. Berasal dari antrian puskesmas. Nanti kita juga prioritaskan bagi yang isoman dari laporan RT/RW,” ungkap Sam Sutiaji kepada reporter City Guide 911 FM.
Walikota yang juga kader Partai Demokrat itu menjelaskan. Menko Marves minta agar jajaran TNI-Polri ikut juga dalam penanganan pasien ke Isoter.
“Tadi ditanya Pak Menko dengan seluruh kodim dan polisi. Nanti dalam tiga minggu. Kami minta 250 atau kurang lebih 500. Jadi kita usahakan kita pindahkan dari isoman ke Isoter. Karena hari ini, kita kumpulkan untuk mengetahui jumlah sebenarnya isoman di Kota Malang,” jelasnya.
Dirinya menyebut. Sampai saat ini kendalanya adalah update jumlah isoman dari tracing dan tracking. Sehingga mengganggu dalam memberikan informasi terbaru.
“Karena ada tingkat kesembuhan. Ada 1400 sekian. Itu berarti mengurangi jumlah isoman. Data ini berasal dari isoman. Ketika sudah sembuh, maka dia akan dikeluarkan dari data jumlah isoman,” terangnya.
“Kota Malang tingkat kesembuhan bagus, 740 orang dua hari lalu. Kemarin ada 400 sekian yang sembuh, hari ini belum ada informasi terbaru,” lanjutnya.
Sam Aji juga menjelaskan soal data yang menjadi bahasan rapat koordinasi dengan Menko Marves dan Menkes RI.
“Masalah testing itu belum masuk ke NAR. Karena kemarin ternyata masuk di golongan kedua pakai antigen termasuk tracing. Testing antigen pun baru tanggal 11 kemarin dari Kemenkes baru boleh masuk ke NAR,” tuturnya.
Ia juga menegaskan, data di Silacak dan Inarisk akan dimaksimalkan secara up to date, agar tidak ada permasalahan soal jumlah tersebut.
“Saya tegaskan, nanti akan ada petugas pendampingan masuk data di silacak dan inarisk. Jadi data itu akan masuk secara berkala, sehingga testing dan tracking bisa maksimal,” tandasnya.
Dalam kegiatan itu, turut hadir juga Wakil Walikota Sofyan Edi Jarwoko, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto, dan Kepala Dinkes Dr Husnul Muarif. (yan)