
TUNA DAKSA: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa difabel yang antri vaksin di Unisma ( Foto: Ocky Novianton/Malang Post )
TUNA DAKSA: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa difabel yang antri vaksin di Unisma ( Foto: Ocky Novianton/Malang Post )
Malang Post – Kolaborasi perguruan tinggi dan Pemprov Jatim penting dilakukan. Sebagai langkah penanganan Covid-19 dan percepatan vaksin. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Senin (2/8/2021) melakukan kunjungan kerja ke Malang Raya.
Meninjau RS Lapangan milik RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan vaksinasi bagi tenaga kesehatan dan disabilitas di Universitas Islam Malang (Unisma). Khofifah mengatakan, Malang Raya mencatatkan rekor baru. Memberikan vaksin dosis ketiga jenis Moderna bagi Tenaga Kesehatan.
“Unisma dan UMM bisa ‘pecah telur’. Karena nakes bisa dapat dosis ketiga vaksin jenis Moderna. Mendatangkannya butuh pakta integritas,” ujarnya saat di UMM Dome.
Mensos 2014-2018 ini menjelaskan. Vaksin Moderna butuh pakta integritas. Karena penyimpanan harus di dalam minus 30 derajat celsius. “Kalau Sinovac dan Astrazeneca suhunya minus 5 derajat celsius. Sehingga Moderna ini, butuh pakta integritas. Sekaligus dibagi kuota ke masing-masing dinkes kabupaten/kota,” jelasnya.
Selain nakes, dua kampus ini juga memberikan vaksin ke difabel. Jenisnya Sinopharm. Pemprov Jatim menginginkan masyarakat berbagai elemen terjangkau vaksin. “Ini salah satu peran pemerintah pusat dan daerah. Memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya, terutama bagi para penyandang disabilitas,” tambahnya.
Setiap hari, pihaknya menargetkan vaksin 315.000 orang. “Itu terhitung sejak tanggal 3 Juli kemarin. Namun setelah kami hitung yang sudah divaksin per harinya hanya 197.000,” lanjutnya.
“Saya berharap. Bagi yang sudah mendapat vaksin, bisa menjaga daya tahan tubuh dengan menaati protokol kesehatan yang ketat. Agar herd immunity bisa terwujud,” pungkasnya.
“Saya apresiasi luar biasa. RS UMM ini, rumah sakit yang inklusif dan luar biasa,” katanya usai berkunjung ke RS Covid-19 UMM. Dia mengakui, tidak banyak RS yang menyiapkan tempat persalinan bagi pasien Covid. Baik itu persalinan normal maupun operasi caesar.
“Tidak banyak juga rumah sakit yang menyiapkan layanan hemodialisis bagi mereka yang terkonfirmasi positif covid. Tapi tiga layanan itu (operasi caesar, persalinan normal dan hemodialisis.red) bisa dilayani di RS UMM,” ungkapnya.
Rektor Unisma, Prof Dr Maskuri MSi menyatakan ratusan pesertanya. “Hari ini ada 25 difable, 25 nakes dan sebanyak 100 orang dari masyarakat umum,” sebutnya. Ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemprov Jatim. Telah melibatkan Unisma dalam percepatan program vaksinasi.
“Apabila kami diminta membantu memperluas vaksinasi lagi. Misalnya di Kediri. Kami siapkan nakes RSI Unisma dan fakultas kedokteran,” ujar Prof Maskuri
Rektor UMM, Fauzan juga menyampaikan terima kasih. Karena Pemprov Jatim memberikan sumbangan tempat tidur bagi RS Covid-19 UMM. Ini berdampak positif bagi pelayanan.
“RS Covid-19 ini sebenarnya belum diresmikan. Namun tuntutan kondisi, memaksa kami segera menggunakannya. Alhamdulillah berjalan baik,” katanya.
“Untuk nakes 15 orang, vaksinnya Moderna. Sedangkan disabilitas 10 orang, menggunakan Sinopharm,” tandas Apoteker RS UMM, Atika Putri.
Pada kesempatan tersebut, juga hadir Walikota Malang Drs H Sutiaji, Sekda Erik Setyo Santoso, Kadinkes Kota Malang Dr Husnul Muarif, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona dan Wakapolresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto. (yan)