Malang Post – Sampai saat ini, vaksinasi massal sudah menjadi minat masyarakat. Terbukti dari tingginya animo dan antrian yang mengular di lokasi vaksin di Kota Malang. Namun, stok vaksin hampir habis. Dinkes Kota Malang sudah melaporkan ke Pemprov Jatim.
Kepala Dinkes, dr Husnul Muarif mengatakan. Sementara ini vaksin sudah masuk di dosis kedua. Sebanyak 3.200 dosis kedua akan habis dalam 2-3 hari kedepan. Ini sudah disampaikan ke Dinkes Jatim.
“Vaksin kepada jumlah penduduk hanya 70 persen. Sedangkan herd immunity itu, sekitar 590 ribu targetnya. Kita masuk didosis 1 sekitar 260 ribuan. Sementara dosis 2 hanya 55 ribuan. Total kemarin masih 365 ribu dosis,” ujarnya via telepon, Minggu (25/7/2021) petang.
Dirinya belum bisa memastikan, kapan datangnya vaksin itu. Jenis vaksin apa yang digunakan serta pelaksanaan ke masyarakat.
“Nantinya akan datang lagi. Kapannya belum tahu. Mudah-mudahan segera cepat datang. Jenisnya kita tidak bisa tentukan. Apa yang datang ya itu yang akan kita gunakan,” jelasnya.
Dilihat dari website satgas Covid-19 Jatim, capaian vaksin dosis kedua di Jatim masih rendah. Kisaran 10 persen. Dirinya menuturkan, data warga yang akan disasar sudah ada. Tinggal ketersediaan vaksin dari pusat yang menjadi kendala. Hal ini tidak hanya dialami di Kota Malang, tetapi juga luar daerah.
“Memang untuk distribusi vaksin masih terbatas. Daerah lain pun sama,” pungkas mantan Direktur RSUD Kota Malang ini.
Sementara itu, saat meninjau vaksinasi di kantor OJK Kota Malang, Walikota Malang Drs H Sutiaji menjelaskan. Angka kematian yang makin tinggi. Harus disadari masyarakat. Pengadaan berbagai fasilitas sarana prasarana oleh pemerintah, harus didukung masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Tanggungan kita luar biasa. Mendatangkan vaksin bertubi-tubi. Hari ini, Pak Presiden minta Dinas PUPR agar BOR (Bed Occupancy Rate) diperkecil dengan penambahan bed,” tuturnya.
Pemkot Malang berupaya mencanangkan kembali gerakan ‘Malang Herbal’ dan ‘Malang Berbagi’. Karena dari hari ke hari, pemerintah semakin punya tanggungan yang begitu banyak. Mulai dari pengadaan vaksin dari luar negeri, hingga sarana prasarana bagi pasien Covid-19.
“Ketangguhan masing-masing kelurahan akan diperkuat. Salah satunya kedepan, akan subsidi oksimeter untuk diberikan di tiap-tiap kelurahan. Supaya penanganan pasien yang terpapar bisa lebih baik,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, diserahkan bantuan bagi 173 relawan Covid. Ini bentuk empati dan apresiasi kepada relawan yang telah membantu penanganan pandemi di Kota Malang. Bantuan berupa sembako dan suplemen. Serta uang tunai yang penyerahannya disampaikan ke Pemkot Malang. Bantuan berasal dari berbagai lembaga jasa keuangan di Kota Malang. Walikota menerima secara simbolis bantuan senilai 120 juta rupiah yang diserahkan Ketua FKIJK Malang.
Sutiaji menyampaikan apresiasi pada relawan Covid yang tak kenal membantu menangani pandemi. “Bela negara saat ini bukan angkat senjata, tapi berbagi dengan sesama. Ada yang namanya Malang Berbagi. Ini menjadi kunci. Karena yang kita butuhkan saat ini adalah berbagi,” kata orang nomor satu di Kota Malang ini.
Sam Aji, panggilan Walikota Malang, kembali mengajak membangun sinergi kolaborasi hexahelix. “Ayo kita bergandeng tangan. Memadukan langkah bersama. Ini adalah kepentingan satu nusa satu bangsa kita, tanah air kita Indonesia bisa berdiri dan kokoh dengan kebersamaan,” tutupnya.
Terakhir, Ketua FKIJK yang sekaligus Kepala OJK Kota Malang, Sugiarto Kasmuri, menyatakan. Kesiapan pihaknya mendukung upaya pemerintah mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
“Lembaga jasa keuangan, OJK dan BI, sangat support. Membantu dan mendukung upaya pemerintah untuk percepatan vaksinasi covid. Sehingga kedepan dari perbankan dengan channel-channel distribusinya, jaringan kantor dan lembaga jasa keungan non bank dapat membantu upaya pemerintah mempercepat vaksinasi bagi nasabah dan masyarakat umum. Ini yang akan didorong dan akan kami support apabila nantinya dibutuhkan,” jelasnya. (yan)