Malang Post – Belakangan muncul isu kejanggalan data pasien covid-19 dan jenazah. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Dr Husnul Muarif menjelaskan. Jika data yang selama ini pihaknya rilis, sesuai fakta di lapangan dan Kemenkes.
“Jadi kalau data, itu dilihat sumbernya. Data yang kita rilis itu, adalah data yang dari NAR (New All Record). Resmi dari Kemenkes. Kedua, data realitas hari ini. Misalnya meninggal 10. Tidak mungkin hari ini juga masuk di NAR. Tidak mungkin. Sekalipun masuk tidak mungkin hari ini dirilis,” ujarnya Rabu (14/7/2021) di Balaikota Malang.
“Jadi perbedaan itulah yang dipermasalahkan. Misalnya, kematiannya nol. Padahal di masyarakat banyak. Kami melihat ada data resmi yang dikeluarkan Kemenkes dan data rill. Data rill inilah yang menjadi data manual di Dinkes Kota/kabupaten ke Provinsi dan ke pusat,” terangnya.
Terkait zona merah, mantan Kepala RSUD Kota Malang ini menuturkan. Sampai saat ini, wilayah pemukiman warga dan perumahan masih di dominasi zona oranye dan kuning.
“Untuk minggu ini, terakhir update tidak ada zona merah. Sudah orange, kuning dan hijau,” jelasnya.
Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang ini, optimistis dalam beberapa hari kedepan angka kesembuhan makin tinggi.
“Angka kesembuhan tidak terpengaruh angka kematian. Karena sebagai penyebutannya adalah terkonfirmasi. Yang sembuh ada di atasnya (jumlah kematian). Sehingga itulah, angka kesembuhan di Kota Malang,” tuturnya.
“Terakhir 81,7 % angka kesembuhan. Standar seharusnya 90 %. Masih kita upayakan supaya tadi itu, kasus-kasus berat di rumah sakit penanganannya baik. Sehingga saat ini, yang sedang jadi ringan. Yang ringan bisa sembuh,” pungkasnya. (yan)