Malang Post – Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur ICU di Rumah Sakit (RS) di Kabupaten Malang sudah penuh. Hal tersebut menyusul tingkat penyebaran Covid-19 yang masih melonjak.
Menyikapinya, dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan menambah ruang ICU. Selain itu, memfungsikan gedung sekolah yang kosong untuk safe house.
Menurut Wakil Bupati (Wabup) Malang, Didik Gatot Subroto, langkah tersebut sebagai alternatif jalan keluar. Jika pada akhirnya rumah sakit penuh.
“Itu sebagai alternatif, jalan keluar karena Rumah Sakit penuh, ” kata Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, hari ini.
Dari pantauan Didik, situasi Covid-19 sudah cukup gawat. Bahkan terjadi ledakan. Buntutnya, saat ini terjadi antrian panjang di hampir semua rumah sakit di Malang Raya. Untuk itu, dia berharap agar masyarakat bisa mengikuti petunjuk pemerintah.
“Karena situasi kegawatan daruratan kita, terjadi ledakan luar biasa, karena virus memang ada di sekitar kita. Maka saran kami kepada warga agar ikuti petunjuk pemerintah,” imbuhnya.
Saat ini, langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Malang yakni menambah ruang ICU sejumlah 10 persen dari jumlah bed yang tersedia di Rumah Sakit rujukan di Kabupaten Malang.
“Kan secara keseluruhan itupun sudah ditambahkan tapi pasien ngantri sangat banyak,” terangnya.
Selain itu, Pemkab Malang juga menambah safe house di tingkat kecamatan, sehingga warga yang memiliki keluhan gejala mirip Covid-19 bisa melakukan isolasi mandiri di lokasi itu dengan dipantau tenaga kesehatan.
“Sekarang ini kita tengah inventarisasi terhadap sekolah yang berdekatan dengan puskesmas atau rumah sakit untuk dijadikan safe house,” jelasnya.
“Dengan harapan warga yang memiliki keluhan bisa dikumpulkan dan konsentrasi pengawasan serta dilakukan monitoring dan evaluasi perkembangan pasien, juga bisa terkonsentrasi pada satu titik,” terang dia.
Sehingga, Pemerintah Desa juga bisa lebih mudah, terarah dan jelas mengarahkan warganya yang terindikasi positif Covid-19. Kata dia, safe house akan didirikan di setiap kecamatan memanfaatkan gedung sekolah yang belum difungsikan.
“Dengan harapan di safe house ada pertolongan dini dari nakes bagi warga yang memiliki keluhan,” pungkasnya.(yan)