
Walikota Malang H Sutiaji dan Forkopimda melihat langsung kondisi IGD RSSA dan RS Lavalete yang sudah penuh
Walikota Malang H Sutiaji dan Forkopimda melihat langsung kondisi IGD RSSA dan RS Lavalete yang sudah penuh
Malang Post – Sedih dan prihatin. Dua kata yang menggambarkan wajah Walikota Malang, H Sutiaji saat mengunjungi IGD RSSA dan IGD RS Lavalette, Rabu (7/7/2021). Dua IGD rumah sakit ini penuh.
“IGD sampai penuh. Bahkan waiting list nya sudah sangat banyak. Dari kapasitas 20 pasien yang di tangani, di luar masih ada 40 pasien lagi yang waiting list. Ini betul-betul menunjukkan kedaruratan Kota Malang,” ujarnya.
“Kami hadir disini,” lanjutnya, “Bersama pimpinan Forkopimda lainnya. Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Kajari dalam rangka menjunjung kemanusiaan. Agar kami tahu langsung bagaimana situasi di lapangan. Covid ini nyata. Jangan lagi ada praduga masyarakat yang mengatakan kegiatan kami ini hanya untuk pencitraan. Kami bersama-sama bekerja sekuat kami untuk mengendalikan penyebarannya di Kota Malang,” tegasnya.
Ia menambahkan, kerja keras Pemkot Malang dan Forkopimda tidak akan berhasil, jika masyarakat tidak mendukung. “Saya minta masyarakat taat prokes dan aturan yang berlaku selama PPKM Darurat diterapkan. Hanya sampai tanggal 20 Juli. Agar setelahnya kondisi Kota Malang menjadi lebih baik,” tandasnya.
“Nakes dan petugas pemakaman telah bekerja tanpa henti. Tanpa lelah agar dapat terus melayani masyarakat. Ada puluhan pasien dan pemakaman yang harus ditangani setiap harinya. Jadi berdasarkan azas kemanusiaan, maka saya meminta masyarakat untuk patuh,” tambah Sutiaji.
Sutiaji dan Forkopimda menyampaikan harapannya, agar dapat saling menjaga, jaga diri, jaga teman dan jaga keluarga dari terpaparnya virus. “Bersama-sama kita berjuang untuk membebaskan Bhumi Arema dari situasi pandemi ini,” pungkasnya.
Sementara itu, dr Widodo Mardi S, selaku dokter yang bertugas di RSSA turut menyampaikan imbauan. Agar masyarakat taat protokol kesehatan.
“Kita betul-betul harus menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Satu kata dalam pandemi ini. Instruksi itu satu, dari pemerintah. Turuti itu. Protokol kesehatan yang diperintahkan oleh pemerintah. Kita jaga itu, kita menjaga semuanya,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa tenaga kesehatan di RSSA terus berupaya yang terbaik dalam memberikan penanganan. (yan)