Malang Post – Akhirnya Arema FC benar-benar memiliki bus sendiri. Setelah selama 18 tahun harus menyewa atau dipinjami, untuk kebutuhan operasional tim. Baik latihan maupun menjalani laga away di kawasan Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Presiden Klub tim Singo Edan, Gilang Widya Pramana, Selasa (6/7/2021) memastikan bus baru timnya nanti, merupakan milik tim sepenuhnya. Selama setahun ini, bus tim berwarna abu-abu tua kombinasi hitam, merupakan pinjaman dari Juragan99 Trans. Perusahaan transportasi di bawah bendera J99 Corp yang juga milik Gilang Widya Pramana.
‘’Bus Arema FC yang baru, awal minggu ini sudah masuk karoseri Adi Putro Malang. Saat ini sudah digarap dan akan selesai dalam waktu dekat. Sebelum kompetisi dimulai dipastikan sudah di-launching,’’ tegas Gilang Pramana.
Sejak 22 Februari 2020 silam, Gilang yang juga Co-Founders MS Glow, sebelum menjabat presiden klub. Menjalin kesepakatan pinjam-pakai armada bus milik Juragan99 Trans dengan manajemen tim.
Yaitu sebuah bus tipe premium eksklusif buatan Jerman 2018, Mercedes-Benz. Bus yang dominan dengan warna hitam berbalut garis abu-abu dan kuning emas, model Jetbus 3 yang merupakan keluaran pertama dari karoseri Adi Putro tahun 2018.
‘’Bus yang baru, merupakan hadiah untuk klub Arema FC. Nantinya bus untuk Arema itu saya berikan. Bukan saya pinjamkan. Jadi bisa dipakai untuk Arema FC dan Arema FC Women selamanya. Meski setelah liga nanti, saya bukan lagi presiden klub,’’ imbuh pria kelahiran Probolinggo, Jawa Timur, 4 Mei 1989 tersebut.
Gilang juga menambahkan, jika bus yang baru ini, akan berbeda dari bus sebelumnya. Bus milik Arema FC tersebut, akan memilki tampilan berbeda dan jauh lebih eksklusif. Memiliki desain terbaru yang lebih nyentrik dan pada setiap sandaran kursinya melekat logo tim Singo Edan.
Sebelumnya, selain menjadi sponsorship lewat produk kosmetik MS Glow-nya. Gilang juga memberikan sebuah bus tim untuk tim Liga 2, RANS-Cilegon FC dan tim Liga 1 Bali United.
Arema terakhir memiliki bus pemain sendiri, pada kompetisi Divisi Utama musim 2003.
Saat itu tim Singo Edan menggunakan bus merk Robur LO 2500 B, yang berkapasitas 30 orang bertenaga mesin bensin 4 tak. Hanya berkecepatan hingga 70 HP buatan Jerman Timur tahun 1975 silam.
Saat itu, bus terakhir kali digunakan pemain-pemain seperti Aji Santoso, Kurnia Sandy, (alm) Listianto Raharjo, Joko ‘Gethuk’ Susilo, Nanang Supriyadi, Andi Sutrisno (alm) dan Setyo Budiarto (alm) dan bahkan (alm) Ir Lucky ‘Sam Ikul’ Andrianda Zainal.
Untuk tim-tim Liga 1-2021, memiliki bus sendiri memang menjadi sebuah keharusan. Lantaran ada prestise tersendiri untuk sebuah klub profesional, yang berkiprah di kompetisi tertinggi tanah air. Beberapa tim sudah mendahului untuk pamer bus miliknya. Seperti Persib Bandung. Sudah punya bus sejak tahun 2017. Menggunakan sasis Hino RN 285 dan dibalut dengan bodi Legacy SR2 HD Prime dari karoseri Laksana.
Kemudian Persija, yang menggunakan bus buatan Adiputro. engan bodi Jetbus 2+. Bagian eksteriornya berwarna merah dengan livery yang penuh sampai menutupi jendela. Sebenarnya Persija juga pernah memiliki bus dengan balutan bodi Legacy SR2 HD Prime buatan Laksana.
Sama dengan Persija Jakarta, Madura United juga menggunakan bodi buatan Adiputro. Namun bodi yang digunakan bisa dibilang cukup tua. Jetbus saat pertama kali keluar. Bahkan klub Liga 2, Sriwijaya FC, sudah punya bus. Menggunakan bodi Legacy SR2 HD Prime sama seperti Persib dan Bali United. Bagian eksterior dominan berwarna kuning dengan kombinasi merah serta ada lambang klub dan jersey pemainnya. (yan)