
Malang Post – Laju peningkatan kasus Covid-19 di Kota Malang menjadi perhatian khusus. Tercatat hingga Senin (28/6/21) total 7.031 kasus, sehingga Pemkot Malang mulai menambah lokasi safehouse bagi pasien Covid-19.
Hari ini, Walikota Malang Sutiaji bersama Forpimda dan pimpinan Rektorium Universitas Brawijaya meninjau langsung Rusunawa UB di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Sutiaji mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Rektor UB yang memperbolehkan rusunawa itu,dijadikan tempat isolasi pasien Covid.
“Semalam saya telpon rektor UB, Prof Nuhfil. Terkait minta izin untuk penggunaan rusunawa. Selain itu kami juga izin kepada masyarakat sekitar, karena itu di wilayah Kabupaten Malang dan jauh dari perumahan,” ujarnya.
Rusunawa UB ini nantinya akan segera digunakan bagi pasien terkonfirmasi positif. Disitu tersedia sebanyak 50 kamar dengan masing-masing ruangan terdiri dari 4 bed.
“Total 50 kamar, satu kamar ada 4 bed. Jadi bisa digunakan sebanyak 200. Secepatnya kami akan gunakan tempat ini, karena semakin hari semakin banyak pasien yang positif. Semua orang yang berasal dari luar wilayah Kota Malang, Kami akan tampung disini,” tambahnya.
Sementara itu Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani mengatakan, pihaknya siap membantu pelayanan maksimal bagi para pasien yang akan masuk di safehouse ini.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkot Malang. Intinya kami siap memberikan pelayanan terbaik,” tandasnya.
Selain itu, berkaitan dengan jumlah bed di safehouse Jl Kawi dalam dua hari kedepan, Sutiaji memastikan kapasitas bed akan kembali difungsikan sebanyak 110.
“Dua hari lagi, safehouse di Kawi akan kembali berfungsi 110 bed lagi,” pungkasnya. (yan)