Malang Post – Meskipun Kota Malang secara keseluruhan memasuki zona oranye penyebaran Covid-19, namun Dinas Kesehatan mengklaim ada ribuan Rukun Tetangga (RT) yang masuk zona hijau.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan. Kota Malang memiliki 4.273 RT tersebar di lima kecamatan. Hanya tiga persen saja yang masuk zona oranye dan zona merah.
“Kalau zonasi, RT kita sebagian besar masih hijau. 97 persen sekian itu hijau dari 4.273 RT sekian,” kata Husnul saat dikonfirmasi, Rabu (23/6/ 2021).
Kota Malang berstatus zona oranye covid-19 lantaran memiliki sejumlah klaster. Mulai dari klaster Tlogomas, Lowokdoro, Tretes Selatan, Bandulan dan Jl Jaksa Agung Suprapto Gang III. Terbaru Perum Puri Nirwana Lowokwaru.
“Karena ada perkembangan dari Rampal Celaket. Evaluasinya masih minggu ini. Hari Minggu, baru nanti kita batasi. Kalau kita lihat sebarannya itu di RT 02 dan RT 04. Jadi yang itu masuk di zona oranye jadi RT 02 dan RT 04. Karena antara tiga sampai lima rumah,” ungkapnya.
Status zona oranye Kota Malang bisa berganti menjadi zona kuning. Namun pergantian status tersebut masih menunggu pasien covid-19 dari sejumlah klaster sembuh.
“Nanti lihat perkembangannya dulu. Malau nanti sampai minggu ini (pasien) sudah bisa dikeluarkan dari Rumah Sakit Lapangan berarti nggak jadi oranye, bisa jadi kuning,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Malang Sutiaji menyebutkan. PPKM mikro tingkat RT RW di Kota Malang telah berjalan. Namun ia menyayangkan warganya masih mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
“Saya kira begini, PPKM Mikro sudah berjalan. Tapi sepanjang dia belum bisa memberikan literasi kepada masyarkat akan disiplin ya tetap. Jadi PPKM mikro itu menjadi salah satu alat aja, intinya disiplin masyarakat,” ungkapnya.
“Jadi apa artinya, ketika PPKM Mikro yang memang inisiatornya adalah Kota Malang. Awalnya dengan kampung tangguh. Kemudian kita replika dengan PPKM Mikro. Dan basiknya, mesti daerah lain sama dengan Kota Malang, itu basiknya bukan kelurahan. Tapi RT/RW ada posko,” tambahnya.
Pihaknya juga mengimbau pada masyarakat agar terus patuh dan disiplin, dalam penerapan protokol kesehatan. Minimal menggunakan masker saat keluar rumah.
“Karena disiplin itu adalah vaksin utama. Disiplin pakai masker, itu minimal, karena itu bisa mengurangi minimal 80 persen penularan. Kalau sudah disiplin harapannya itu tidak bisa kita hirup dari alat pernafasan kita, dan itu bisa mengurangi,” pungkasnya. (yan)