Malang Post – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kecamatan Sumbermanjing Wetan benar-benar membatasi akses keluar masuk Dusun Rowoterate Desa Sitiarjo, sejak Minggu (20/6/2021). Langkah ini dilakukan, setelah teridentifikasi 5 warga positif Covid-19.
Dari pantauan di lapangan, seluruh pintu masuk menuju Dusun Rowoterate diberi portal dari bambu. Bikinan warga setempat. Lengkap dengan bendera warna merah. Sebgai tanda zona merah di dusun setempat. Selain itu, di setiap perbatasan masuk dusun, didirikan posko lengkap dengan petugas yang berjaga. Baik dari warga, Satgas Covid-19 dan TNI-Polri.
Petugas pun memeriksa setiap warga yang akan melintas portal tersebut. Warga yang akan melintas, ditanyai asal rumahnya, tujuan dan keperluannya untuk melintas. Sedangkan, khusus bagi warga Dusun Rowoterate, benar-benar tidak boleh keluar hingga 14 hari ke depan sejak Minggu (20/6/2021) lalu.
Jika ada warga Dusun Rowoterate yang terpaksa harus keluar wilayah, maka petugas menyemprotnya dengan cairan disinfektan. Tidak ada toleransi bagi warga. Kecuali, warga yang hendak berobat.
“Sementara ini enggak ada toleransinya. Pengecualian hanya bagi warga yang sakit dan akan berobat. Baik ke Puskesmas atau Rumah Sakit,” ujar Ketua SIBAT PMI Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Yusak Krismanto, Selasa (22/6/2021).
Kebutuhan makan warga yang diisolasi disediakan petugas. Yang tergabung dari relawan, warga desa, Karang Taruna, PMI dan Satgas Covid-19 Sumbermanjing Wetan. Dari data yang dihimpun, setidaknya ada sebanyak 654 jiwa dari 238 KK yang saat ini sedang diisolasi.
“Kalau ada keperluan lain seperti belanja dari luar, yang bersangkutan kita arahkan untuk tetap tidak keluar. Jadi, kami arahkan warga yang hendak membeli sesuatu untuk meminta penjualnya mengantarkan barang yang dipesan. Intinya aktifitas warga di dalam (Dusun) tetap. Hanya dibatasi untuk tidak keluar,” pungkasnya.
Selain itu, selama 3 hari sekali, petugas juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke rumah-rumah warga. Rencananya, isolasi ini akan berlangsung hingga 14 hari ke depan.
“Memang tidak dipungkiri, warga sempat ada kekhawatiran. Namun kami imbau untuk waspada dan tetap taat protokol kesehatan,” pungkasnya.(yan)