Malang Post – Rusaknya infrastruktur jalan di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur Kabupaten Malang banyak dikeluhkan masyarakat. Baik wisatawan, maupun warga sekitar. Pasalnya, akses jalan tersebut menjadi salah satu akses utama untuk menuju wisata pantai yang berjajar di sepanjang Jalur Lintas Selatan.
Dari informasi yang dihimpun, kabarnya jalan tersebut akan mulai diperbaiki secara utuh pada tahun 2022. Oleh pihak pengembang proyek pembangunan JLS.
Sedangkan menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, Romdhoni, rusaknya jalan tersebut memang diakibatkan banyaknya kendaraan berat pengangkut material pembangunan JLS. Yang saat ini, proyek tersebut masih sedang berjalan.
“Kerusakan jalan itu (Desa Srigonco, Bantur) diakibatkan karena banyaknya kendaraan proyek (Dump Truk) yang melintas untuk pembangunan jalan JLS,” ujar Kepala DPUBM Kabupaten Malang, Romdhoni di Kantor DPRD Kabupaten Malang, Selasa (15/6/2021) siang.
Romdhoni menjelaskan, pihak JLS pun juga telah bersedia untuk melakukan perbaikan jalan tersebut. Namun memang untuk pelaksanannya, diperkirakan akan dimulai setelah proye JLS tahap II ini rampung. Yakni pada tahun 2022.
“Hasil koordinasi itu, penanggung jawab proyek siap memperbaikinya setelah pembangunan JLS sisi barat (Malang-Blitar) rampung. Informasinya, selesai di Bulan Februari 2022 mendatang,” terangnya.
Sementara itu menurutnya, jika dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memaksakan untuk melakukan perbaikan, dikhawatirkan akan sia-sia.
Pasalnya, selama pengerjaan JLS belum rampung, maka kemungkinannya kendaraan besar pengangkut material yang melintas berpotensi menimbulkan kerusakan yang sama.
“Awalnya rencana pengiriman terakhir material JLS itu di bulan Mei atau setelah Lebaran. Tapi, hingga sekarang proses pengiriman material masih terus berlanjut,” imbuh dia.
Untuk itu, tambah Romdhoni, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar bersabar terlebih dahulu, apabila banyak jalan yang rusak atau berlubang di Kecamatan Bantur hingga menuju arah JLS Pantai Selatan.
“Jadi harus menunggu itu selesai dulu. Karena jika dipaksakan untuk segera diperbaiki, jalur di sana juga tak akan awet dan cepat rusak. Jadi sementara bisa diperbaiki dengan batuan agregat,” terangnya.
Sementara itu, untuk akses jalan di Desa Sumberbening Kecamatan Bantur yang juga sempat menjadi jalur pengalihan saat jalur Srigonco ditutup, Romdhoni belum bisa memastikan kapan akan mulai diperbaiki.
Namun, dirinya memastikan bahwa untuk ruas jalan di Desa Sumberbening, merupakan tanggung jawab Pemkab Malang. Sehingga untuk pengerjaannya, akan melalui Anggatan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kalau jalan (Sumberbening) itu, jadi tanggungannya Kabupaten Malang. Jadi nanti akan kita anggarkan di APBD. Namun belum tau kapan, karena masih refocusing. Tapi nanti begitu ada kesempatan, akan segera kita ajukan,” pungkas Romdhoni. (yan)