Malang-Post – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang berharap, proses verifikasi rumah rusak akibat gempa bisa rampung pekan ini. Pasalnya, jika data tersebut sudah terverifikasi hingga 100 persen, bantuan dari pemerintah pusat dapat dicairkan.
Sementara itu, dalam melakukan verifikasi, saat ini BPBD bekerja sama dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.
“Ya sekarang ‘kan verifikasinya sedang dalam proses. Dilakukan Dinas Cipta Karya (DPKPCK),” ujar Kepaa BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, Senin (14/6/2021).
Data terkait rumah rusak akibat gempa beberapa waktu lalu itu menjadi syarat wajib. Sebab, penyaluran bantuan dari Pemerintah Pusat nantinya harus by name dan by address.
“Harus itu (verifikasi). Karena nanti by name, by address. Dan penyalurannya, by rekening. Kami berharap bisa selesai minggu ini,” imbuh Bambang.
Secara umum, Bambang menyebut bahwa dalam proses ini tidak ada kendala yang ditemui. Hanya saja memang, mengingat wilayah Kabupaten Malang yang begitu luas, sehingga prosesnya pun membutuhkan waktu.
“Kalau kendala sih enggak. Hanya saja wilayahnya kan luas. Kalau mungkin verifikasisatu RT bisa mudah. Tapi ini ‘kan tersebar di 32 Kecamatan,” tegas Bambang.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang juga berharap, agar proses verifikasi tersebut bisa segera dirampungkan.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Malang, Zia Ulhaq membenarkan. Bahwa bantuan tersebut nantinya akan diberikan sesuai dengan tingkat kerusakan rumah yang bersangkutan. Artinya, proses verifikasi juga untuk menentukan kategori kerusakan rumah. Apakah rusak ringan, sedang atau bahkan berat.
“Sebenarnya, kami minta agar bisa rampung secepatnya. Agar bisa segera disalurkan. Nanti ‘kan dikategorikan (rumah) yang rusak ringan, sedang atau berat,” ujar Zia.
Selain itu, Zia menjelaskan, nantinya bantuan tersebut akan disalurkan melalui rekening. Bagi warga yang rumahnya rusak ringan dan sedang. Sementara yang rumahnya rusak berat, bantuan akan disalurkan melalui pembangunan rumah.
Menurutnya, hal itu juga bisa menjawab keresahan masyarakat yang menjadi korban gempa. Pasalnya, sejumlah warga sempat mengaku kebingungan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak.
“Jadi Insya Allah, enggak usah khawatir. Karena nanti ‘kan yang diberikan fresh (money) melalui rekening. Jadi jangan khawatir yang sudah terlanjur memperbaiki rumahnya. Sementara yang rusak berat, diminta untuk menyediakan ruang kosong agar bisa dibangunkan pemerintah,” pungkasnya. (yan)