
Kebun tani organik di Kelurahan Pandanwangi. (joffa)
Kebun tani organik di Kelurahan Pandanwangi. (joffa)
Malang Post – Perhatian besar Pemerintah Kota Malang terhadap tanaman organik melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan). Salah satu bentuk perhatiannya, melakukan pendampingan teknis budidaya pertanian organik, bantuan sarana prasarana (media tanam dan benih) serta pendampingan serifikasi produk organik.
“Sertifikat organik dikeluarkan oleh berbagai lembaga, diantaranya LeSOS, INOFICE dan lainnya,” ungkap Plt Kepala Dispangtan Kota Malang Sri Winarni SH.
Sampai saat ini yang telah mendapat sertifikat organik yakni Vigur Organik milik Titik di Kelurahan Cemorokandang, Abang Sayur milik Diah di Kelurahan Cemorokandang dan Kurnia Kitri Ayu milik Hari di Kelurahan Sukun.
Melihat suksesnya petani organik tersebut, Imam Syafi’i warga Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang ikut bertani sayur-mayur organik. Menurutnya, sayur-mayur organik lebih sehat dibanding sayur yang diberi pupuk pestisida. Kebun yang dikelolanya saat ini adalah milik Abdul Hamid. Pihaknya hanya mengelola kebun sayur organik.
“Belum lama kami membuka kebun sayur organik ini, kira-kira masih dua bulan,” jelas Imam, Jum’at (11/6/2021).
Berbeda dengan pertanian konvensional yang menggunakan pupuk kimia, pertanian organik diakui Imam memang lebih sulit. Termasuk dalam hal pengendalian hama, hanya diusir dengan bahan pembasmi alami. Pasalnya jika pertanian konvensional mengendalikan hama tinggal disemprot dan hamanya mati, untuk pertanian organik tidak boleh.
“Hama hanya kami usir saja tidak kami matikan, inilah seninya bertani secara organik,” tegas Imam.
Meski dari segi penanganan lebih rumit, Imam mengaku dari segi pemasaran dan harga pertanian organik justru lebih menguntungkan. Terlebih untuk masyarakat di perkotaan seperti di Kota Malang. “Kota Malang sangat cocok untuk menjadi pasar sayuran organik.
Kesadaran masyarakat untuk mendapatkan sayur yang sehat sangat besar,” ungkapnya.
Keadaan ini tentu menjadikan peluang usaha sayur organik semakin besar. Pasalnya permintaannya banyak namun petaninya sangat terbatas. Untuk itu Imam optimis usaha yang dikelolanya bisa sukses. (yan)