Malang Post – Anggrek adalah tanaman hias yang indah. Tanaman ini memiliki bunga yang cantik dengan aneka warna yang menawan. Di dunia jumlah bunga anggrek kurang lebih ada sebanyak 25.000 jenis, termasuk di Indonesia sendiri ada sekitar 5000-an. Salah satunya populasi bunga anggrek di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ada sebanyak 252 jenis.
Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS, Toni Artaka mengatakan. Jumlah bunga anggrek di TNBTS sangat banyak. Eksplorasi dilakukan setiap hari untuk menemukan jenis yang belum diketahui.
“Kita eksplorasinya setiap hari ya. Per April ada 252 jenis. Dari 252 yang endemik Jawa 27 jenis atau sekitar 10 persennya,” ungkapnya Toni Artaka, di Balai Besar TNBTS, Minggu (6/6/2021).
Cara hidup bunga anggrek sendiri ada tiga jenis. Pertama epifit, bunga itu menempel di pohon, hanya menempel saja bukan parasit. Kedua terestrial, cara tumbuhnya berada di tanah. Ketiga saprofit, semacam bersimbiosis dengan salah satu akar jenis pohon atau lainnya, seperti bunga raflesia.
“Umumnya yang saprofit itu tidak punya daun, jadi dia hanya bunga begitu saja,” pungkasnya.
Selain itu, pihak TBNTS juga telah melakukan konservasi dengan membuat Taman Anggrek yang bertujuan untuk pengawetan jenis, mengkoleksi jenis agar tidak punah dan edukasi.
“Kita kembalikan lagi ke hutan, jadi kita koleksi disana sebagai tempat rekreasi dan budidaya. Mengedukasi masyarakat untuk ikut, meskipun itu bisa dijual,” katanya.
Jenis anggrek yang dikonservasi tumbuh diketinggian 800 hingga 2000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jika diatas 2000 mdpl, maka tidak akan bisa tumbuh.
“Sekarang sudah ada 195 jenis yang ada di taman anggrek. Dari 252 yang kita punya,” bebernya.
Salah satu contoh bunga anggrek adalah
Anggrek Phaius Flavus (BI.) Bunga ini mempunyai karakteristik batang terbentuk dari pelepah daun memanjang yang berasal dari umbi semu, dengan tinggi sekitar 60 cm.
Masing-masing batang terdiri dari 5 helai daun. Daun memanjang, lanset dan meruncing, berukuran (45 x 10) cm. Perbungaan tumbuh dari umbi semu tingginya 90 cm, mendukung (8-25) kuntum bunga.
Bunga umumnya berwarna putih atau kuning, kelopak (3-4) cm, mahkota kurang lebih sama namun sedikit lebih lebar. Taji berbentuk kerucut berwarna putih, sekitar 6 mm, pat 2 forma warna bunga, putih dan kuning.
Dalam kawasan TNBTS forma warna kuning ditemukan di lereng timur Semeru pada elevasi (1.800-2.100) meter dalam populasi yang sedikit.
Forma warna putih lebih banyak ditemukan di lereng barat, selatan dan timur pada elevasi (800-1.700) meter. Keduanya menyukai habitat yang teduh dan lembab. Penyebaran dari India, Asia Tenggara, Papua Nugini hingga Taiwan. (yan)