
RUTIN: Dendi Santoso saat berlatih bersama pemain Arema lainnya. Setelah tiga minggu dilatih, pemain mulai memahami karakter yang diinginkan pelatih Arema. (Foto: Arema Official)
RUTIN: Dendi Santoso saat berlatih bersama pemain Arema lainnya. Setelah tiga minggu dilatih, pemain mulai memahami karakter yang diinginkan pelatih Arema. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Persiapan menghadapi bergulirnya Liga 1 2021, terus dilakukan skuat Singo Edan. Latihan rutin terus digilir di beberapa lokasi. Selain di Stadion Kanjuruhan, juga di beberapa lokasi lain. Kehadiran head coach, Eduardo Almeida, membawa pola latihan berbeda. Namun mulai dipahami pemain. Termasuk soal skema permainan, yang bakal diterapkan pelatih asal Portugal ini. Terlebih mereka sudah tiga pekan bersama-sama.
‘’Kami lebih fresh bersama pelatih baru. Dukungan para asisten pelatih yang sudah berpengalaman, juga membantu proses adaptasi tim,’’ jelas kapten Arema FC, Ahmad Alfarizi, kemarin.
Hanya saja, model dan skema baru yang menjadi ciri khas mantan pelatih Semen Padang ini, masih dirahasiakan oleh seluruh penggawa. Eduardo Almeida sendiri, juga enggan bicara lebih dalam mengenai taktik dan strategi.
Eduardo Almeida hanya memberikan gambaran, dirinya tak suka mengandalkan individu pemain. Dia lebih suka membuat Singo Edan bermain dengan organisasi yang rapi.
‘’Kami semua bekerja sebagai sebuah tim. Bukan individu,’’ tegasnya. Sedangkan bek kanan Arema FC, Rizky Dwi Febrianto, mengakui program yang diberikan Eduardo Almeida, bisa dipahami. Dalam latihan, pemain dibiasakan tidak terlalu lama membawa bola. Satu dua sentuhan harus sering diperagakan, sehingga Arema FC memiliki ball possession yang bagus dan memainkan bola dengan cepat.
‘’Skema permainannya bagi saya pribadi sangat bagus. Tinggal nanti bagaimana kami harus transfer apa yang diberikan dalam latihan ke pertandingan,’’ jelas mantan pemain Kalteng Putra dan Madura United ini.
Dalam uji coba sebelumnya, menghadapi Malang Selection, Dedik Setiawan dan kawan-kawan, banyak melakukan satu dan dua sentuhan. Dari daerah sendiri, hingga dalam kotak penalti lawan. Itu bisa membuat lawan kesulitan mengantisipasi dan mengawal pemain Arema FC.
Apalagi secara fisik, skuad Singo Edan kini lebih baik. Selain sudah persiapan cukup lama, mereka banyak dihuni pemain muda yang staminanya masih bagus. Sementara itu terpisah, kabar Arema FC akan melepas satu kipernya masih bergulir. Alasannya, tim berjulukan Singo Edan itu sempat mengutarakan minat untuk memakai kiper asing di Liga 1 2021/2022.
Satu kiper Arema FC. kini dikabarkan tengah didekati klub lain, yaitu Utam Rusdiana.
Namun sejauh ini, soal nasib kiper berusia 26 tahun asal Sidoarjo ini, masih hanya sebatas rumor. Karena Persela pun sudah punya tiga penjaga gawang. Yaitu Dwi Kuswanto, Rio Agata dan Ravi Murdianto yang baru saja tiba.
Kabar Utam diminati Persela beredar luas di media sosial. Sayangnya, ketika dikonfirmasi, Utam enggan memberikan tanggapan mengenai rumor tersebut. ‘’Saya tidak bisa berkomentar. Nanti malah makin ramai,’’ ujarnya. Jebolan Arema U-21 ini baru sekarang dikaitkan dengan klub lain. Sejak promosi ke tim senior pada musim 2014, Utam Rusdiana seperti makin betah bermain bersama Arema FC.
Utam juga sempat naik pangkat menjadi kiper inti sejak Kurnia Meiga sakit pada 2017. Sayang, belakangan performanya kurang stabil, karena Arema FC sering merotasi kiper utamanya.Persaingan di tim Singo Edan pun justru lebih ketat. Ada dua alumni Timnas Indonesia U-23, Teguh Amiruddin dan Kurniawan Kartika Ajie.
‘’Saya ingin tetap fokus berlatih saat ini,’’ ujarnya singkat. Ketika Arema FC tampil di Piala Menpora 2021, Utam sempat jadi kiper utama dalam laga terakhir fase Grup. Sayang, gawang yang dikawal Utam kemasukan tiga gol dan Arema menyerah 2-3 dari PSIS Semarang.
Sejak gugur di fase grup, kualitas kiper Arema jadi sorotan, termasuk Utam. Kondisi tersebut membuat pelatih kiper Singo Edan, Felipe Americo, memberikan program latihan berat sejak Ramadan lalu. (yan)