Malang Post – Manajemen Arema FC menyambut penuh sukacita, turunnya surat izin keramainan, penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021/2022. Yang langsung diberikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Bertempat di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021) sore lalu, Kapolri menyerahkan dokumentasi perizinan, kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali.
“Izin penyelenggaraan kompetisi, khususnya Liga 1 2021/2022, puji syukur diberikan oleh Kapolri. Tetap dengan memperhatikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Ini sekaligus amanah dari Kapolri. Perjalanan kompetisi nantinya, wajib hukumnya bagi semua pihak tanpa terkecuali, mematuhi dengan ketat dan disiplin protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19,” tegas CEO PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Ir R Agoes Soerjanto.
Liga 1 2021/2022, tetap menggunakan format kompetisi penuh atau double round-robin. Dengan jumlah 306 pertandingan. Namun sistemnya berbeda. Yakni bubble to bubble, dengan model pertandingan dalam enam series di tiga cluster lokasi.
Series 1 dan 6 di Cluster-1 Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Seri 2 dan 5 berlangsung di Cluster-2 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Series 3 dan 4 dihelat di Cluster-3 Jawa Timur.
“Tentunya, kami mengapresiasi apa yang menjadi amanah kepolisian, terkait izin Liga 1 yang akan digulirkan pada bulan Juli nanti. Info yang kami terima, kompetisi akan diselenggarakan pada 10 Juli. Kompetisi akan dipusatkan di Pulau Jawa, dengan sistem seri dan format bubble to bubble. Keputusan Polri itu, menjadi amanah tersendiri bagi klub dan seluruh stakeholder sepak bola tanah air. Sebab, Polri memberikan izin kompetisi dengan catatan. Adanya penerapan protokol kesehatan secara ketat,” ungkap Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Menurutnya, pihaknya juga mengapresiasi syarat penerapan protokol kesehatan Covid-19, yang disyarat-wajibkan oleh Kapolri atas dikeluarkannya izin keramaian Liga 1 2021/2022. Hal itu, juga sejalan dengan standar teknis penyelenggaraan kompetisi, yang sudah disusun PSSI dan PT LIB yang dipatuhi 18 klub.
Ditambahkannya, tim Singo Edan pun mendukung penyesuaian format baru kompetisi penuh dari home and away, menjadi bubble to bubble dalam enam series. Sistem dan format tersebut, dinilai paling pas untuk penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi Covid-19
“Sistem dan format tersebut kita sambut baik. Sejak awal Arema sudah fokus dan konsisten pada protokol kesehatan. Kita punya pengalaman di Piala Menpora 2021,yang sukses meminimalisir munculnya klaster baru di sepak bola,” imbuhnya.
Sudarmaji menegaskan, setelah keluarnya izin Liga 1 2021/2022, secepatnya disusul langkah kongkrit dari PSSI dan PT LIB. Dengan harapan, akan ada pertemuan antara perwakilan klub dengan operator kompetisi, untuk mematangkan regulasi.
“Masih ada waktu 1,5 bulan untuk memantapkan kompetisi. Arema berharap ke depan akan ada sosialisasi, mengenai regulasi dan hal teknis yang terpenting, termasuk soal subsidi. Kelangsungan hidup klub juga harus diproteksi,” tandas mantan wartawan tersebut. (yan)