Malang Post – Glintung Go Green (3G) pantas jadi Pilot Projects Pembangunan Lingkungan di Indonesia. Ini disampaikan Eep Saefulloh Fatah (PolMark Indonesia). Ia saat itu panen sayur di taman Garuda Wonosari Go Green RW 19 Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang, Minggu (30/5/2021). Eep bersama rombongan sengaja datang ke Malang, untuk melihat langsung kondisi kampung binaan 3G. Kampung Wonosari yang menjadi laboratorium Replikasi 3G.
Eep sangat senang bisa panen sayuran yang memang sangat didambakan sebelumnya.
“Saya, kawan lama Mas Bambang Irianto. Saya sendiri orang kampung dan lahir serta besar dari satu kampung di Kota Bekasi. Tapi jauh dari perkotaannya dan baru kali ini panen sayur. Sejauh ini belum pernah panen sayur,” ungkapnya.
Eep sangat mengapresiasi bagaimana Pembina Lingkungan Nasional pemegang Kalpataru dari Presiden Joko Widodo ini, membangun lingkungan. Dari lorong-lorong kampung. Serta bagaimana kesuksesan Bambang Ir, yang saat itu menjabat sebagai Ketua RW 23 Glintung merubah mindset warganya untuk peduli lingkungan.
“Saya sangat mengapresiasi kegigihan Mas Bambang. Telah memberikan contoh bagaimana negara ini harus dikelola. Yang dipikirkan bukan hari ini, tapi juga besok atau bukan diri kita sendiri. Tapi anak cucu dan lingkungan hidup adalah bagian yang sangat penting dari pengelolaan hari ini,” tukasnya.
Sementara itu Bambang Irianto mengaku. Selama 8 tahun membangun Glintung Go Green, baru kali ini kehadiran tamu super istimewa dari Bekasi. Dulunya seorang yang suka berkecimpung tentang survey politik. Tapi kali ini menggemari panen sayur.
”Saya berharap dengan kehadiran tamu istimewa teman lama ini akan membantu menginformasikan keberadaan WNS dan 3G baik Nasional Maupun Internasional,” ungkapnya.
Selain itu, di masa Pandemi ini, Go Green terus melakukan perbaikan terhadap manajemennya. Baik dari pengelolaan atau materi yang diajarkan untuk terus di update.
“Wonosari Go Green, merupakan replika dari Glintung Go Green. Satu lokasi dengan rumah prestasi. Sehingga Wonosari Go Green bisa menjadi laboratorium bagi masyarakat yang ingin belajar kampung atau bangun kampung. Bisa melihat proses membangun Wonosari. Yang bisa merubah nasib warga kampung adalah warga kampung itu sendiri. Mari kita bangkit membangun negeri dari lorong–lorong kampung, saya memang orang kampung. Tapi maaf saya tidak kampungan,” tutup Bambang Ir. (yan)