Malang Post – Hingga saat ini, Pandemi Covid-19 masih belum selesai. Menjadikan sederet program pembangunan di Kota Malang mengalami penyesuaian. Pembahasan pun dilakukan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang tahun 2018-2023.
Pembahasan dilakukan hingga sore, di Hotel Savana Selasa (25/5/2021). Hadir Walikota Malang, Sutiaji, Wawali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Dwi Rahayu, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya dan beberapa instansi terkait.
Kegiatan yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini, pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu dari deretan indikator, yang tetap menjadi prioritas.
Dalam pemaparannya Walikota Malang Sutiaji mengatakan. Beberapa detail indikator mengalami perubahan. Tapi terbatas pada target indikator kinerja, tujuan dan sasaran.
Seperti indeks pembangunan manusia, indeks pendidikan, indeks kesehatan, pertumbuhan ekonomi, gini rasio, indeks kualitas hidup lingkungan daerah, angka kemiskinan serta indeks reformasi birokrasi maturitas SPIP.
“Tentu kami tidak bisa berdiri sendiri Tapi harus melibatkan sinergitas seluruh komunitas. Hexahelix (sinergitas pentahelix yang meliputi pemerintahan, dunia usaha, akademisi, komunitas, media, ditambah dengan lembaga keuangan) ini menjadi salah satu komponen untuk meningkatkan itu,” katanya.
Sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu yang diprioritaskan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan menyiapkan fasilitasi bagi anak-anak kreatif guna menunjang produk-produk lokal Kota Malang lebih meluas.
Dari data yang tercatat, tahun 2019 saja pertumbuhan ekonomi kreatif berada di angka 8,1 persen. Sedangkan tahun 2020 mengalami penurunan hingga -13,5 persen.
“Asumsi itu tetap kita optimis, harapannya nanti bisa dinaikkan lagi grade-nya. Dengan berbagai fasilitas penunjang yang ada, sebentar lagi MCC (Malang Creative Center) dibangun,” ungkapnya.
Guna peningkatan di sektor ekonomi kreatif ini, Sutiaji juga meyakini hal ini mampu mendongkrak penurunan angka pengangguran terbuka di Kota Malang.
“Ekonomi kreatif ini sebagai salah satu caranya. Ini yang harus kita kuatkan agar angka pengangguran kita tidak tinggi,” tandasnya.
Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu menyatakan, kegiatan Musrenbang Perubahan RPJMD Kota Malang 2018-2023 ini, diikuti sebanyak 175 peserta dan digelar pula secara daring di tiap kecamatan.
Nantinya akan ada beberapa rangkaian lanjutan sebelum ditetapkan menjadi peraturan daerah (perda).
“Kami harapkan nanti berjalan dengan sesuai. Setelah musrenbang ini akan dilakukan review oleh inspektur daerah sebelum dikirimkan ke DPRD Kota Malang. Karena itu, saran dan masukan dari perangkat daerah dan stakeholder lainnya. Untuk melengkapi dan menjadikan rancangan pembangunan Kota Malang yang berkesinambungan,” pungkasnya. (yan)