MalangPost– Biro Administrasi Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) meninjau lokasi rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Malang, Senin (24/5/2021). Beberapa lokasi yang ditinjau yakni Kali Lesti di Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur dan Sumber Kaligoro di Desa Druju Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Wilayah I Pemprov Jatim, Haryo Bimo Bramantyo menyebut peninjauan sebagai bentuk proses realisasi pembangunan SPAM di Kabupaten Malang yang telah menjadi program proyek strategis pemerintah pusat.
“Ini merupakan upaya pelaksanaan dari Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi. Malang Raya ini masuk dalam kawasan percepatan pembangunan ekonomi, sedangkan dua Proyek SPAM itu merupakan penunjangnya,” ujar pria akrab disapa Bimo ini.
Rencana pembangunan SPAM telah berproses di tingkat provinsi. Pihaknya sudah melakukan beberapa upaya percepatan salah satunya dengan tinjauan lokasi. Tujuannya, untuk bisa memberi pertimbangan kepada Gubernur Jatim sebagai pengambil keputusan.
“Ini bentuk suport kami (Pemprov Jatim) kita akan upayakan bagaimana percepatan realisasinya. Jadi nanti ya akan kami sampaikan pertimbangan-pertimbangan kepada Ibu Gubernur. Dan disini kan Pemkab Malang sudah sangat intensif pembahasannya,” kata dia.
Ditegaskan, semua keputusan tertinggi di Pemprov Jatim ada pada Gubernur. Namun, untuk pembangunan SPAM di Malang Selatan layak menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Pemprov Jatim suport, kita akan fasilitasi mulai dari penyusunan kajian sampai dengan penyiapan transaksi. Tapi, kalau ini ternyata dia lebih complay dengan APBN, tentunya kita juga akan ini mengawal terus prosesnya supaya APBN itu dapat tepat waktu,” tegasnya.
Awalnya pembangunan SPAM akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga dari pihak swasta. Namun, karena ada pertimbangan cost terlalu tinggi, Pemkab Malang mencoba mencari mekanisme lain menggunakan APBN.
Sedangkan menurut Bimo, kebutuhan anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan tersebut tidak semuanya dapat dicover oleh APBN. Artinya harus ada kolaborasi dengan APBD. “Harus ada kolaborasi. Entah itu APBD tingkat II atau APBD tingkat I,” terangnya.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Syamsul Hadi mengatakan, kebutuhan investasi untuk pembangunan SPAM Kali Lesti dan Kaligoro mencapai Rp 380 miliar. Pemkab Malang sudah menganggarkan Rp 20 miliar sebagai dana penyertaan.
“Dana itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur SPAM itu (Kaligoro), seperti intake dan lainnya, saat ini sedang dikerjakan,” ungkap Syamsul.
Dana penyertaan tersebut juga untuk pembangunan tandon air dan pemasangan pipa untuk menjangkau pelanggan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Gedangan.(ir)