AMEG – Berdasarkan rilis inflasi BPS pada tanggal 3 Mei 2021, inflasi Kota Malang tercatat sebesar 0,10% (mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,26 atau secara tahun kalender tercatat sebesar 0,22% (ytd), sehingga inflasi tahunan tercatat sebesar 1,48% (yoy).
Azka Subhan Aminuridho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, mengatakan rata-rata inflasi bulanan untuk periode April selama 5 tahun terakhir sebesar 0,01% (mtm).
Dia menyebutkan menurut kelompok pengeluaran, inflasi pada periode kali ini disumbang oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, rekreasi, olahraga dan budaya, serta penyediaan makan minum dan restoran.
“Dari ketiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi tersebut mengindikasikan bahwa pada bulan April terjadi shifting konsumen di masa pandemi, dari semula demand lebih tinggi terhadap kebutuhan primer beralih menjadi demand terhadap kebutuhan sekunder seperti rekreasi, olahraga, dan lain-lain,” kata Azka Subhan dalam siaran pers yang diterima Malang-post.com, Rabu (5/5/2021).
Hal ini seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat ditengah berlanjutnya program vaksinasi nasional dan momen bulan Ramadan, tambahnya.
Adapun komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Malang bulan ini antara lain daging ayam ras, anggur, dan telur ayam ras dengan andil masing-masing sebesar 0,12%, 0,03%, dan 0,02%.
Selain karena kenaikan harga pakan ternak berupa jagung, kenaikan harga daging ayam ras juga disebabkan oleh permintaan yang meningkat jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 1442H.
“Peternak di Kota Malang melakukan strategi panen muda dimana ayam yang belum memasuki masa potong tetapi langsung dipotong untuk memenuhi permintaan masyarakat yang meningkat,” kata Azka.
Sementara itu, inflasi pada periode Ramadan kali ini cukup tertahan akibat adanya koreksi harga cabai rawit dengan andil sebesar -0,13%. Salah satu sentra produksi cabai di Desa Bocek, Kabupaten Malang menyatakan bahwa saat ini mulai memasuki masa panen.
Dari sisi ekspektasi, berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) pada April 2021 mengindikasikan konsumen tetap optimis.
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat meningkat, yaitu berada di level 130,8. Optimisme IEK dipengaruhi oleh terjaganya ekspektasi penghasilan, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi kegiatan usaha.
Ke depan, lanjut Azka, Bank Indonesia Malang tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah serta konsistensi dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melalui program – program TPID guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0% ± 1%.
Di samping itu, Bank Indonesia Malang dan pemerintah daerah juga terus berupaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dengan memperhatikan protokol kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat seiring dengan perluasan vaksinasi Covid-19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan tetap fokus dalam mengendalikan inflasi selama bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H. (*)