AMEG-Duka mendalam atas tenggelamnya KRI Nanggala 402 dan gugurnya 53 awak kapal, dirasakan seluruh warga negara. Termasuk para guru dan siswa MTs Negeri 6 Malang.
Para guru dan siswa secara khusuk melakukan sholat ghaib di masjid Shohifatul Madina. Mendoakan pahlawan Nanggala 402.
Mereka juga melanjutkan menuju pertigaan lampu merah Jl Panji Kepanjen Kabupaten Malang. Dimana mereka mengajak pengguna jalan untuk mendoakan KRI Nanggala 402. Juga melakukan bagi-bagi bunga, masker dan takjil.
Kepala Madrasah Dr Sutirjo M.Pd mengatakan. Belajar dan berdoa tidak mengenal tempat. Begitu juga aksi doa & peduli tersebut dipusatkan di masjid dan dipertigaan lampu merah.
Kolaborasi apik antara doa dan ikhtiar. Suasana duka Nanggala 402 saat pandemi ini harus menjadi momentum bangsa Indonesia untuk tetap bergotong royong dan libatkan partisipasi publik.
“Kreatif dan tetap patuhi prokes saat mengajak pengendara berdoa sejenak saat lampu merah menyala. Anak-anak bergegas membagikan makanan takjil, bunga dan masker dengan santun. Saat berbagi tersebut diiringi pesan semangat: cinta tanah air, patriotisme dan tetap sehat,” ungkapnya.
Aksi tersebut juga memupuk jiwa cinta tanah air dan mewujudkan generasi unggul.
Kegiatan kreatif ini, mengajak masyarakat untuk peduli dengan berbagi makanan dan berdoa. Untuk memupuk jiwa cinta tanah air.
Sekaligus mengoptimalkan potensi anak bangsa. Memupuk cinta pahlawan, cinta tanah air untuk menguatkan kebangsaan pada generasi muda yang kreatif, Inovasi, dinamis dan berkarakter religius.
Semangat pantang menyerah memancar dari antusias mereka mengajak masyarakat untuk terus peduli. Bersatu fokus pada solusi dihari berkabung ini, meski dalam suasana pandemi Covid 19.
“Anak-anak sebagai generasi muda harus mampu memaksimalkan potensi intelektual dan lingkungannya,” imbasnya.
Aksi doa sejenak untuk Nanggala 402 mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Seperti yang disampaikan Yulianti.
“Saya sangat terharu. Berterima kasih atas aksi peduli anak-anak ini,” ujar dia.
Begitu juga Ciquita kelas 8 salah satu siswa mengungkapkan bangga dan suka bisa berbagi dan berdoa.
“Saya senang sekali bisa berbagi dan mendoakan para pejuang yang gugur,” kata dia.
Harapannya melalui Aksi Doa Untuk KRI Nanggala-402 ini, melahirkan generasi Indonesia yang unggul, cerdas, adaptif, berkarakter dan tangguh menghadapi perubahan zaman yang kian dinamis. (yan)