AMEG – TURNAMEN pramusin Piala Menpora, tinggal menyisakan tiga pertandingan lagi. Babak final dalam dua leg dan single match, perebutan tempat ketiga. Sejak digelar 21 April lalu dalam empat grup A, B, C dan D babak penyisihan di Solo, Malang, Bandung dan Sleman. Dari 36 laga menghasilkan 88 gol atau rata-rata 2,44 gol per laga.
Tak hanya Persija Jakarta dan Persib Bandung yang akan memperebutkan hadiah uang senilai Rp2 milar sebagai juara pertama. Selain runner up mendapat Rp1 miliar dan peringkat ketiga meraup Rp750 juta, serta peringkat keempat menggondol Rp500 juta.
Organizing Committee (OC) even berhadiah total Rp4,6 miliar tersebut, juga menyediakan reward atau penghargaaan lainnya berikut hadiah uang. Masing-masing predikat Pemain Terbaik, Pencetak Gol Terbanyak dan Tim Fair Play dengan hadiah uang sama besarnya Rp100 juta. Termasuk juga Pemain Muda Terbaik dan Wasit Terbaik, masing-masing mendapat hadiah uang Rp50 juta.
Setelah sang juara bertahan Menpora Cup 2013, Arema FC tersingkir pada fase penyisihan Grup A, di Stadion Manahan, Solo. Dipastikan pada penyelenggaraan tahun 2021 ini, akan menghasilkan juara baru.
‘’Siapapun yang bermain di grand final, bagi saya itu bukan hal yang penting. Tapi yang penting adalah bagaimana setelah ini Liga 1 kembali digelar. Break satu tahun, kita tidak bisa berharap banyak pada pemain. Kita ingin menjaga pemain semuanya. Tapi tentu sangat bahagia masuk ke final. Setelah satu tahun tidak ada kompetisi tentunya ini akan berpengaruh terhadap kualitas permainan tim,’’ ujar pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Dua tim sateru abadi dengan tradisi rivalitas tinggi, Persija Jakarta dan Persib Bandung, akan saling bentrok pada babak grand final, di Stadion Manahan Solo. Kamis (22/4/2021) pukul 20.30 WIB Persib menjamu Persija terlebih dahulu. Disusul laga leg kedua Minggu (25/4/2021) pukul 20.30 WIB, giliran Persija menjamu Persib. Selain diselingi perebutan tempat ketiga, Sabtu (24/4/2021) juga di Stadion Manahan Solo, antara PSM Makassar menghadapi PSS Sleman.
Menariknya, ini akan menjadi pertemuan klasik ke-103 kedua tim. Terhitung sejak era resmi kompetisi PSSI dimulai tahun 1951. Baik pada level kompetisi Liga-1, ISL, ISC, QNB League, Liga Indonesia-Divisi Utama, Perserikatan maupun pramusim/uji coba.
Hingga pertemuan kedua tim terakhir pada Liga 1 2019 dalam 102 laga. Persija masih unggul tipis. Memenangi 33 laga dan Persib menang dalam 30 laga. Sisanya 39 laga berkesudahan imbang. Namun untuk urusan gol, Persib leading atas Persija dengan koleksi 123 gol berbanding Persija 115 gol.
Namun untuk urusan laga pramusim atau uji coba di luar kompetisi resmi, justru Persib Bandung lebih unggul dibandingkan Persija Jakarta. Dalam 27 laga pramusim/uji coba (1972-2007), Persib unggul 14-6, tujuh kali seri dan juga unggul gol 38-14.
Bentrok pertamakali terjadi pada Kejurnas PSSI 1951, dua leg putaran final kualifikasi Rayon Jawa Barat (zona, Red) silam. Dalam laga pertama di Stadion Ikada, Jakarta (13/10/1951), Persija sang juara Rayon 1 melindas juara Rayon 2, Persib 7-2.
Kemudian pada laga leg kedua di Stadion Sport in de Openlucht is Gezond (kini Stadion Persib) tanggal 18 November 1951, giliran Persib ungguli Persija 3-1.
‘’Siapapun lawannya kita hadapi. Termasuk Persib nantinya, adalah lawan berat. Sejak awal kami tidak memilih-milih siapapun lawan yang harus di hadapi di final. Yang penting tim Persija nanti di final, bisa mengatasi kelebihan dari pemain tim lawan dan menang,’’ tandas pelatih Persija, Sudirman. (Ra Indrata)