AMEG – Upaya pemulihan wilayah terdampak gempa di Kabupaten Malang, temui sejumlah kendala. Salah satunya seperti yang terjadi di Dusun Krajan, Desa Majangtengah Kecamatan Dampit.
Dari pantauan di lapangan, bekas reruntuhan rumah akibat gempa berkekuatan 6,1 skala richter (SR) pada Sabtu (10/4/2021) lalu, masih tampak berserakan. Hanya sebagian yang sudah dibersihkan.
Selain itu, pembangunan tenda darurat yang rencananya akan digunakan untuk hunian sementara (huntara), juga masih dua unit yang sudah didirikan.
Hal itu disebabkan sejumlah kendala. Yakni kurangnya material bangunan. Serta minimnya personel yang bertugas di lapangan.
Pengendali Posko Relawan Dusun Krajan Desa Majangtengah Kecamatan Dampit, Suliyono menjelaskan, sebenarnya saat ini, yang ia targetkan adalah perbaikan pada rumah yang rusak ringan.
‘’Kalau ada kontinuitas personel, sebenarnya hingga hari ini targetnya masih pada perbaikan rumah yang rusak ringan. Namun, karena sejumlah personel dan relawan sudah ada yang ditarik, terpaksa harus tertahan dulu. Karena memang mereka (personel dan relawan) ada tugas dan kewajiban lain yang harus mereka tuntaskan,’’ ujar Suliyono.
Menyikapi tersebut, Suliyono bersama tim nya, sudah berupaya memberikan dorongan. Contohnya seperti memberikan beberapa material. Seperti semen untuk rumah yang mengalami rusak ringan.
‘’Sebenarnya sudah ada dorongan. Misalnya rumah yang rusak ringan, kami kirim dua sak semen. Rumah yang rusaknya sedikit lebih, kami beri tiga sak semen. Tapi ya karena tenaganya minim, kami tidak mau ambil risiko. Artinya, meskipun material sudah ada, tapi tidak mungkin dikerjakan asal-asalan. Malah menambah bahaya,’’ jelas Suliyono.
Untuk itu, dirinya berharap agar masyarakat yang turut menjadi korban gempa, bisa bersabar. Hal itu juga mengingat luasnya wilayah di Kabupaten Malang yang terdampak gempak 6,1 SR tersebut.
‘’Ya saya harap masyarakat bisa bersabar. Dan saya rasa, semua posko relawan juga menghadapi problemnya masing-masing,’’ pungkasnya. (avi)