Arema FC terus membangun skuat yang tangguh, untuk kompetisi Liga 1 mendatang. Tim berjuluk Singo Edan ini, juga mulai mereka-reka tambahan kebutuhan pemain baru. Khususnya untuk penggawa asing untuk memperkuat tim.
Sejauh ini, baru nama Arthur Cunha yang kemungkinan besar bakal mengisi posisi stopper. Sementara untuk gelandang dan striker, manajemen Arema FC masih menunggu pelatih kepala, untuk menyesuaikan kebutuhan.
Asisten pelatih Arema FC, Singgih Pitono menyebut, sejauh ini untuk pemain asing, memang masih menunggu pelatih kepala. Tetapi jika boleh mereka-reka, ia menyebut Arema FC memerlukan tipikal pemain asing berbeda.
Saat ini Arema FC sudah memiliki dua bomber lokal mumpuni. Yaitu Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo. Keduanya juga sudah berlebel tim nasional.
‘’Dua pemain ini tipikalnya hampir sama. Jadi striker asing nanti tipenya harus berbeda dengan dua pemain ini,’’ terangnya, Sabtu (17/4/2021) kemarin.
Lebih jauh, Singgih menilai, nama besar saja tidak cukup untuk bermain di Arema FC. Pemain asing harus benar-benar punya kualitas yang bagus. Akan lebih baik jika pemain asing tersebut menjalani trial terlebih dahulu sebelum mendapat kontrak.
Ia mencontohkan saat Arema FC mendatangkan Sylvano Comvalius. Saat itu, nama Comvalius benar-benar bersinar di Indonesia setelah menjadi top skor di Liga 1 bersama Bali United.
‘’Secara kualitas sebenarnya tidak perlu dipertanyakan. Tetapi dia kesulitan memenuhi ekspektasi tinggi yang diharapkan. Jadi lebih tepat sebenarnya kalau trial dulu,’’ tambahnya.
Meski demikian, Singgih mengakui bahwa meski lebih aman, melakukan seleksi pemain asing juga sebenarnya untung-untungan. Terlebih keterbatasan waktu kadang juga mempengaruhi proses penilaian kepada pemain.
‘’Tentu nanti akan ada pembicaraan dengan pelatih kepala. Termasuk pelatih kepala juga pasti punya rencana,’’ sambungnya.
Singgih juga menilai, ketelitian dan kejelian akan menjadi poin utama dalam memilih pemain asing. ‘’Kalau hanya melihat dari video saja biasanya banyak menipu. Makanya perlu ketelitian dalam mencari pemain asing yang tepat,’’ tandasnya.
Sementara itu terpisah, Arthur Cunha justru sudah bicara tentang Alfredo Vera, yang disebut-sebut bakal melatih Arema di Liga 1 2021 nanti. Calon stopper Arema itu mengaku tahu bahkan kenal dengan si pelatih asal Argentina tersebut.
Sebelum Arthur tiba di Indonesia pada tahun 2015, Alfredo lebih dulu berkelana di rimba sepak bola Indonesia sejak 2005 silam sebagai pemain. Klub Indonesia terakhir yang dibela Alfredo adalah PS Sleman pada musim 2008-2009.
Lalu, pada musim 2013-2014, Alfredo memulai karier sebagai pelatih di Persela Lamongan, lalu melatih Gresik United setahun kemudian, dan Borneo FC U-21 semusim berselang, Alfredo lantas membawa Persipura menjuarai Indonesian Soccer Championship (ISC) A 2016.
‘’Saya kenal dengan Coach Alfredo, tapi belum pernah kerja bersama dia. Jadi, saya belum tahu bagaimana caranya melatih atau main,’’ kata Arthur.
Arthur Cunha juga buka suara terkait kecocokan Alfredo Vera jika melatih Arema nantinya. Menurutnya, pelatih asal Amerika Latin memang cocok di Arema.
Apalagi, menurut pemain asal Brasil itu, Alfredo sudah bisa berbahasa Indonesia sebagai modal komunikasi dengan para penggawa Singo Edan. Hal itu membuatnya tak perlu sosok penerjemah saat menjelaskan materi latihan atau instruksi permainan.
‘’Pelatih dari (Amerika) Latin itu suka latihan banyak, saya pikir cocok dengan Arema. Kalau dia jadi pelatih Arema, semoga dia bawa Arema juara,’’ tandasnya. (Ra Indrata)