AMEG – Pelatih caretaker Arema FC, Kuncoro berencana mengalihkan jam latihan para pemainnya. Selama bulan puasa, 15 April – 10 Mei 2021 mendatang. Terkait program latihan dan persiapan menghadapi kompertisi Liga 1 2021, yang harus dijalani timnya, selama bulan puasa. Dari pagi dan sore, menjadi malam hari.
‘’Tidak ada masalah untuk menyusun program latihan dan persiapan jelang kompetisi Liga 1 2021, selama bulan puasa ini di Arema FC. Sebab mayoritas pemain kami adalah muslim. Itu bukan hal baru bagi Arema. Pada musim-musim sebelumnya, selama bulan puasa latihan juga dialihkan ke malam hari. Setelah salat tarawih,’’ ujar Kuncoro, Selasa (13/4/2021).
Hanya saja dikatakan, sebelum merealisasikan rencana menggelar latihan malam saat bulan Ramadan 2021, jajaran tim pelatih Arema dalam beberapa hari ini, masih akan menjalankan program latihan rutin seperti biasanya. Yakni sore hari. Namun dengan intensitas rendah hingga sedang. Menu latihannya disesuaikan dengan kondisi pemain yang tengah berpuasa.
Kuncoro menilai, latihan malam sepanjang bulan puasa, diyakini lebih baik daripada sore hari. Ketika mayoritas pemain tengah berpuasa. Meski timnya akan menghadapi kesulitan mencari lapangan atau venue latihan, yang dilengkapi lampu penerangan. Selain Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana.
‘’Kapan fixed-nya kami mulai menggelar latihan malam hari selama bulan puasa, sementara ini masih kami diskusikan dengan tim pelatih dan manajemen. Terkait juga ketersediaan venue outdoor yang dilengkapi lampu penerangan. Selain Stadion Kanjuruhan, Stadion Gajayana, lapangan futsal atau gym yang memiliki penerangan malam hari. Jadi sementara ini, program latihan digelar sore hari, hingga mendekati waktu berbuka puasa. Tetap dengan menu latihan untuk mempertahankan kondisi fisik pemain dengan intensitas sedang,’’ tandasnya.
Semenara itu fitness coach, Siswantoro menimpali, soal rencana para pemain bakal menjalani latihan pada malam, lebih fokus menu latihan fisik. Lantaran pada malam hari, pemain sudah melewati waktu puasa atau dalam dalam kondisi tak berpuasa. Untuk latihan fisik pada malam hari, intensitas latihannya sedang dan secara bertahap terus ditingkatkan.
‘’Berbeda dengan jika latihan fisik pada sore hari, di saat para pemain masih berpuasa. Maka dengan sendirinya, intensitasnya harus rendah hingga sedang-sedang saja. Tetapi perlu diingat, meski bulan puasa, pemain tetap harus berlatih keras untuk menghadapi kompetisi. Tidak ada pengurangan materi latihan. Hanya waktunya yang berubah nantinya,’’ tukas Siswantoro. (avi)