
AMEG – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mendengarkan cerita, keluhan sekaligus harapan para pengungsi gempa di Kantor Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (11/4). Gubernur Khofifah bersama Bupati Malang, Sanusi, juga meninjau suasana laboratorium komputer di MAN 2 Turen, Malang yang terdampak gempa.
“Tadi malam saya memimpin rakor bersama Pangdam dan Wakapolda Jatim dengan bupati dan walikota yang daerahnya terdampak gempa. Mencari solusi tercepat, terbaik dan protektif,” kata Gubernur Khofifah, Minggu (11/4/21).
Menurut Khofifah, BNPB akan membantu pembangunan rumah yang rusak berat sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 24 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta. Untuk mempercepat agar terhindar dari kluster pengungsi Covid-19, maka BNPB menyiapkan bantuan tunggu hunian sebesar Rp 500 ribu per bulan per rumah. Ini agar digunakan untuk sewa tempat tinggal sambil menunggu pembangunan rumah selesai.
“Pemprov Jatim berupaya semaksimal mungkin untuk meringankan beban para pengungsi dan korban gempa. Termasuk korban meninggal dunia, akan mendapatkan santunan yang diterima ahli warisnya, masing-masing sebesar Rp 10 juta,” kata Khofifah.
Selanjutnya, Gubernur Khofifah juga memohon kewaspadaan pada masyarakat Jatim terhadap potensi banjir bandang dan tanah longsor pasca-gempa bumi di Selatan Jawa Timur, Sabtu (10/4) lalu. “Jauhi lereng dan hindari berada di lembah sungai apabila terjadi hujan deras,” katanya.
Berdasarkan data BMKG, daerah-daerah rawan itu meliputi Kab Probolinggo, Kab Mojokerto, Kab Blitar, Kab Malang, Kota Batu, Lumajang, Kab Pasuruan, Situbondo, Trenggalek dan Tulungagung.
Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, kemarin juga mengunjungi daerah terdampak gempa di Kabupaten Malang. Yaitu di Ampelgading. “Kita semua harus selalu koordinasi, bukan hanya di Malang tetapi di seluruh Indonesia. Dengan cara rapat rutin setiap bulan yang mungkin bisa dipimpin masing-masing kepala daerah dengan melibatkan BMKG yang sudah punya data, informasi dengan menggunakan teknologi. Informasi itu bisa dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri,” ujar Doni.
Menurutnya, gempa bumi merupakan bencana yang harus diwaspadai. Terutama di wilayah selatan Jawa, gempa diprediksi bakal terjadi terus menerus. Hal itu disebabkan adanya pertemuan lempeng Indo-Australia dan Euroasia. “Hal ini tentu tidak bisa ditangani sendiri oleh provinsi. Sehingga Pak Presiden menugaskan BNPB untuk memberikan bantuan,” terang Doni.(ekn)