
AMEG – Siapa sosok pelatih anyar Arema FC, dalam kompetisi Liga 1 2021 mendatang, masih misterius dan penuh tanda tanya. Meski manajemen tim, dalam hal ini General Manager PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (ABBI), Ruddy Widodo memberikan clue siapa pelatih yang bakal mengarsiteki tim Singo Edan, dalam semusim ke depan Liga 1 2021.
Terakhir awal pekan ini, manajemen tim Singo Edan membuka opsi mengambil pelatih lokal. Dengan persyaratan utama dan wajib, memiliki lisensi AFC Professional Diploma Coaching Certificate Course atau AFC Pro-Diploma. Salah satunya yang masuk bidikan adalah Iwan Setiawan. Pelatih kelahiran Medan, 5 Juli 1968 silam.
“Saya tentu saja senang dan bangga bisa bekerja sama dengan Arema FC, sebagai pelatih kepala untuk kompetisi Liga 1 2021 nanti. Saya faham, sejak menjadi pemain dan pelatih sekarang, karakter sepak bola Arema itu ngeyel, cepat dan keras tapi itu bukan kasar. Tapi khan sampai sekarang, saya belum ada komunikasi dengan manajemen Arema soal itu,’’ tukas Iwan Setiawan yang alumni AFC Pro-Diploma tahun 2019 tersebut, kepada DI’s Way Malang Post melalui pesan Whatsapp-nya.
Walaupun salah seorang sumber internal manajemen tim, menyebutkan antara Arema dan Iwan Setiawan, sudah terjalin komunikasi sejak pekan lalu. Jika manajemen Arema fokus membidik pelatih lokal berlisensi AFC Pro-Diploma. Maka hanya tersisa tiga pelatih yang tak memegang jabatan pelatih di klub alias free club. Yakni Liestiadi Po, Tony Ho dan Iwan Setiawan.
Empat alumni berlisensi AFC Pro-Diploma 2019 lainnya, masuk struktur kepelatihan PSSI dan bukan pelatih sebuah klub. Yaitu Indra Sjafri (Direktur Teknik PSSI) dan empat instruktur kepelatihan PSSI. Emral Abus, Hanafing, Wolfgang Pikal dan Yeyen Tumena. Masih ada dua lainnya, Mundari Karya dan Yunan Helmi, sebagai manajer tim dan asisten pelatih Barito Putera.
Benarkan sosok Iwan Setiawan, sang pelatih kontroversial yang dijuluki Jose Mourinho-nya Indonesia itu bakal berlabuh ke Arema FC? Meski manajemen tim, juga masih juga memegang ospsi lainnya. Kemungkinan menggaet pelatih asing yang pernah memiliki pengalaman melatih kkub-klub di kawasan Asia dan Liga 1 Indonesia.
Bahkan pelatih caretaker Arema, Kuncoro buka-bukaan bahwa dirinya akui telah menjalin komunikasi dengan calon pelatih Arema. Meski dia sendiri juga enggan memberikan clue, apalagi menyebut jatidiri sosok pelatih lokal yang akan merapat.
‘’Saya sudah ada komunikasi dengan calon pelatih kepala baru Arema. Tetapi, dia belum ingin bicara banyak soal program latihan tim. Sementara ini, masih saya bersama coach Singgih Pitono dan coach Siswantoro mendampingi latihan para pemain. Nantilah juga rekan-rekan tahu sendiri. Jika pelatih baru itu sudah benar-benar deal, datang ke Malang dan tanda tangan kontrak di Arema,’’ tegas Kuncoro.
Manajemen Arema, juga mendorong Kuncoro sering berkomunikasi dengan pelatih baru. Agar nanti mereka bisa klop saat bekerja sama.
Selain itu, beberapa evaluasi juga disampaikan saat ini, sehingga pelatih baru sudah punya gambaran harus bekerja seperti apa nanti di Arema FC.
Hanya saja, sama seperti manajemen, dia belum bisa menyebut siapa pelatih baru itu karena semua tergantung pada kejelasan Liga 1 mendatang.
‘’Intinya menunggu izin Liga 1. Ini juga yang membuat manajemen tidak mendatangkan pelatih kepala sejak Piala Menpora,’’ sambungnya.
Kuncoro sendiri berharap, Dia ingin Arema FC kembali garang. Setidaknya seperti beberapa tahun lalu. Dimana Arema sempat jadi tim tersubur di Liga 1 2019. Waktu itu mereka mencetak 59 gol dalam satu musim.
‘’Semoga pelatih baru bisa mengumpulkan beberapa skema terbaik untuk Arema. Seperti produktivitas yang bagus di musim 2019, tapi pertahanannya juga harus diperbaiki. Lalu kekompakan tim seperti kala juara Piala Presiden,’’ harapnya.
Iwan Setiawan sendiri adalah sosok pelatih yang dikenal kerap menebar psywar sebelum pertandingan. Dia juga dikenal kontroverisal dalam beberapa kesempatan berkomentar di muka umum.
Dia pun dijuluki Jose Mourinho-nya Indonesia. Terakhir tahun 2019 dia membawa klub amatir Persidi Idi Rayeuk menjuarai Liga 3 Asprov PSSI Nangroe Aveh Darussalam.
Sejumlah tim besar pernah dia tukangi. Seperti Borneo FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, hingga PSMS Medan. Termasuk Persela Lamongan dan Persijatim-Solo FC (kini Sriwijaya FC, Red.).
Dia juga sukses memberika gelar juara The 2004 Asia-Pacific Youth Championship 2004 ketika menangani Timnas Indonesia U14.
Manajemen Arema FC sendiri memasang target, secepatnya pelatih baru itu bergabung dengan skuat Singo Edan.
‘’Harapan kami demikian. Jadi sebisa mungkin pelatih baru tim ini datang seusai Piala Menpora dan kepastian izin untuk kompetisi Liga 1. Asumsi saya, setelah turnamen rampung, beberapa hari kemudian hampir pasti izin kepolisian untuk Liga 1 akan turun,’’ tambah Ruddy.
Sementara menunggu datangnya sosok pelatih kepala yang baru, sesi latihan tim Arema FC masih dipimpin trio pelatih Kuncoro, Siswantoro dan Singgih Pitono, serta pelatih kiper asal Brasil, Felipe Americo.
Ruddy Widodo juga mengungkapkan, saat ini manajemen telah mengantongi satu nama kandidat kuat pelatih Arema FC yang baru.
‘’Saat ini, kami fokus pada satu nama. Soal siapa dia? Nanti lah, kalau sudah resmi tanda tangan kontrak, baru kami umumkan. Karena yang ada di Malang saja bisa pergi, apalagi ini yang belum terlihat,’’ tegasnya. (avi)
BIODATA
Nama : Iwan Setiawan
Lahir : Medan, 5 Juli 1968
Lisensi : AFC Pro-Diploma (2019), A AFC Licence (2002), Certificaat KNVB/Koninklijke Nederlandse Voetbalbond Academie- Royal Netherlands Football Association (2002), B AFC Licence (1999), C AFC Licence (1997)
Karir pelatih :
2019 Persidi Idi Rayeuk (Aceh)
2017-2018 Borneo FC
2016-2017 Persebaya Surabaya
2015 Persela Lamongan
2014-2015Pusamania Borneo
2011-2012Persija Jakarta,
2010-2011Persijatim Solo
2009 Persibom Bolaang Mongondow
2008 PSMS Medan
2006-2007 Persibom Bolaang Mongondow
2003-2005 PSBL Bandar Lampung (penasehat teknis)
2002 Persikaba Badung (Bali)
2002 Persijatim-Solo FC
2001 Persija Jakarta
1998 Persikabo Bogor
1997 Persija Jakarta U18
2005 Timnas Indonesia U17
2004 Timnas Indonesia U14
Karir pemain :
1994-1995 Persija Jakarta
1993-1994 Arseto Solo
1987-1992 Pelita Jaya
2000 Timnas Indonesia
1988-1999 Timnas Indonesia U23
1985-1986 Timnas Indonesia U19
1981-1982 Timnas Indonesia U16