AMEG – Rangkaian seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang terus bergulir. Kali masuk tahap akhir berupa uji publik. Digelar di Ngalam Command Center (NCC), Kamis (8/4). Ada tiga calon sekda yang mengikutinya. Ketiganya hasil seleksi mulai administrasi hingga fit and proper test oleh panitia seleksi (pansel).
Pada awal seleksi dulu ada 6 calon. Namun, tiga calon tidak lolos, sehingga tinggal tiga kandidat untuk mengikuti tahap berikutnya. Yaitu, uji publik.
Tiga kandidat sekda itu adalah Dr Erik Setyo Santoso (Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu/Disnaker PMPTSP), Dr Handi Priyanto (Kepala Badan Pendapatan Daerah/Bapenda) dan Subkhan (Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah/BKAD). Semuanya pejabat eselon IIB Pemkot Malang.
Uji publik pemilihan Sekda Kota Malang ini melibatkan para pakar dan warga Kota Malang. Pelaksanaannya digelar secara terbuka melalui live streaming Youtube Pemkot Kota Malang. Uji publik ini menjadi salah satu inovasi yang dilakukan Pemkot Malang dan pertamakali di Indonesia.
Uji publik ini merupakan tahapan terakhir dari para kandidat, sebelum akhirnya terpilih menjadi Sekda Kota Malang. Sebagai pembukaan, ketiga calon diuji dengan pengetahuan terkait tugas sekda.
Selain itu, mereka juga diberikan sederet pertanyaan yang telah disiapkan oleh 15 panelis. Di antaranya dari unsur organisasi profesi, Forkopimda, akademisi, tokoh masyarakat, dan perwakilan wartawan.
Masyarakat juga diperkenankan untuk memberikan pertanyaan kepada tiga calon melalui kolom komentar saat live streaming di akun Youtube Pemkot Malang. Ketiga calon tampak terus menerus adu integritas saat menjawab berbagai pertanyaan dari para panelis.
“Prasyarat dasar yang harus dimiliki calon sekda adalah manajemen dan mampu berkolaborasi. Karena sesungguhnya yang namanya sekda ini kan dirigen ASN (aparatur sipil negara), maka harus punya kemampuan dasar untuk memanage perangkat-perangkat daerah,” ujar Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji.
Menurut Sutiaji, calon sekda harus benar-benar aspiratif dan bisa mengakomodir kebijakan ke depan. Serta, bisa berkolaborasi dengan legislatif dan juga Forkopimda.
Ia juga meminta para dewan juri untuk benar-benar mendalami terkait sisi kepemimpinan dan pengetahuan yang dimiliki masing-masing calon.“Saya mohon benar-benar didalami. Sebab, nanti, saya hanya melihat dari hasil rekaman ujian hari ini,” kata Sutiaji.
Sebagai bahan pertimbangan, pihaknya juga akan bermusyawarah dengan tim psikolog untuk menentukan siapa Sekda Kota Malang nantinya. “Nanti akan dilihat, yang bersangkutan bisa bekerjasama atau tidak,” ujar Sutiaji.
Selain itu, proses uji publik ini juga mendapat apresiasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Karena, dinilai menjadi proses seleksi sekda pertama di Indonesia yang menggunakan uji publik. Hasil uji publik itu juga nantinya dikirim ke KASN untuk skoring hasil. Sebagai informasi, sesuai jadwal, pengumuman hasil akhir seleksi akan dilakukan pada 12 April nanti.(ekn)