AMEG – Empat hari jelang bulan puasa, yang jatuh pada Selasa (13/4/2021) mendatang, skuat Arema FC kembali akan memaksimalkan program latihan khusus fisik.
Tim Singo Edan sendiri, kembali menggelar latihan rutin mulai 3 April lalu. Pasca gagal dan babak belur pada babak penyisihan Grup A turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Program latihan fisik untuk Dendi Santoso dan kawan-kawan, ditangani langsung oleh asisten pelatih, Siswantoro. Kondisi fisik yang tak cukup kuat bermain penuh 90 menit, menjadi salah satu faktor utama permainan Arema tak konsisten.
‘’Berkaca dari kegagalan di Piala Menpora 2021 lalu, salah satunya adalah soal fisik. Makanya mumpung masih ada waktu sebelum puasa ini, kami maksimalkan untuk latihan fisik. Kemudian saat berlangsung puasa, latihan pemain hanya tinggal mempertahankan kondisi saja. Sampai nanti jelang Liga 1 2021 bergulir, sudah ada persiapan taktik dan strategi ketika pelatih kepala datang,’’ tandas Siswantoro.
Dikatakannya, Jumat (9/4/2021) pagi, 25 pemain minus Kushedya Hari Yudo, yang masih dibekap cedera, akan diboyong ke pantai di kawasan Malang selatan.
Mereka akan menjalani sesi latihan khusus fisik pra bulan puasa. Siswantoro mengomentari, dipilihnya kawasan pantai, setelah tim pelatih berkonsultasi dengan dokter tim, dr Nanang Tri Wahyudi.
‘’Dokter tim merekomendasikan latihan fisik di pantai, daripada kawasan Hutan Raya Purwodadi. Pantai tempat yang bagus untuk latihan fisik. Pasir kan lembut, jadi media yang paling cocok. Tidak bahaya untuk lutut. Makanya kami pilih ke pantai saja latihannya,’’ katanya.
‘’Sekalian refreshing juga, agar pemain juga tidak bosan berlatih di lapangan saja. Selain fisik, berikutnya kami juga benahi organisasi permainan dan chemistry yang belum terbentuk,’’ imbuh Siswantoro.
Sebelumnya ketika Arema FC dilatih oleh Carlos de Oliveira di tahun 2020 lalu, pantai juga menjadi pilihan untuk menempa fisik pemain. Pun beberapa pelatih lainnya, pernah memilih latihan di pantai.
Bahkan ketika Carlos hanya ‘menyentuh’ Arema FC yang tidak sampai pada laga resmi, beberapa kali pihaknya berlatih di pantai. Paling tidak, sepanjang September 2020 lalu, dua kali Carlos membawa pemainnya berlatih di Pantai Balekambang.
Bahkan ketika itu, Arema menggelar latihan dipantai hanya selisih satu minggu sebelum Arema dijadwalkan turun di Liga 1 2020, yang akhirnya terhenti.
Kala itu, Carlos mengaku tidak masalah meski latihan fisik itu digelar mepet dengan mulainya Liga 1. Pelatih asal Brazil itu meminta pemain dan supporter mempercayakan hal itu kepadanya.
‘’Ini sudah saya lakukan selama 20 tahun, tidak ada masalah, yang akan kami lakukan di sana tak akan sampai ‘membunuh’ pemain. Ini adalah latihan yang mereka perlukan, karena kami harus meningkatkan kekuatan dan tenaga,’’ katanya ketika itu. (avi)