AMEG – Tiga pertandingan terakhir, turnamen pramusim Piala Menpora 2021 Grup A, di Stadion Manahan, Solo, Arema tak hanya menghadapi problem lini pertahanannya. Mereka juga begitu sulit mencetak gol. Dari penyerangan yang terskema apik.
Bahkan tiga dari empat gol yang bersarang di gawang lawan, satu lewat penalti (vs PSIS Semarang) dan dua gol berbau keberuntungan (vs Persikabo 1973 dan PSIS Semarang). Satu asa mencetak gol, gagal lewat ekesekusi penalti (vs Barito Putera) oleh Bruno Smith Nogueira Camargo.
‘’Hasil evaluasi dari tiga laga lawan Persikabo 1973, Barito Putera dan PSIS Semarang, memang masih ada banyak PR kami. Semua lini, terutama lini depan dan belakang, menjadi sorotan sebagai bahan evaluasi. Untuk segera dibenahi sebelum kompetisi Liga 1 2021. Depan banyak peluang, tapi finishing touch kurang bagus dan kurang sabar. Untuk lini belakang, pemain kerap terlambat turun, ketika tim menyerang dan konsentrasi mudah menurun,’’ ujar asisten pelatih, Singgih Pitono.
Hanya satu gol lahir lewat open play dengan skema apik. Yakni dari sontekan Feby Eka Putra menit ke-53, saat Arema takluk 1-2 di tangan Barito Putera (25/3/2021) lalu. Lini depan Arema, sejatinya tak kekurangan pemain. Meski semuanya memiliki tipikal nyaris sama. Ada Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, Muhammad Rafly dan Wiga Brilian Syahputra.
Belakang Arema juga memiliki stok pemain banyak. Ada nama-nama Bagas Adi Nugroho, Johan Ahmad Alfarizie, Muhammad Roby, Caio Ruan Lino de Freitas (cedera), Vikriyan Akbar Fatoni, Ikhfanul Alam, Ikhwan Ciptady Muhammad, Mochammad Sandy Ferizal dan Didik Aryanto.
‘’Untuk lini belakang, terutama koordinasi antar pemain, masih harus belajar banyak dari enam gol lawan di Piala Menpora 2021. Kita evaluasi, mengapa dalam tiga laga turnamen itu, ada kebobolan enam gol begitu mudahnya. Kita evaluasi, mengapa gol itu bisa terjadi. Dicari mana saja titik kesalahannya. Dari sisi statistik, kita memang bisa menilai lini belakang masih harus dibenahi lagi. Bisa dengan mengganti komposisi pemain dan pembenahan secara maksimal. Belum solid dan bahkan problem besarnya belum ada chemistry,’’ timpal Siswantoro.
Kondisi lini belakang pada tiga laga Piala Menpora 2021, sama persis dialami Arema pada dua dari tiga laga awal kompetisi Liga 1 2020, di bawah kendali head coach Mario Gomez. Lini belakang Arema FC relatif masih rapuh dan mudah hilang konsentrasi. Begitu juga koordinasi antar pemain di lini vital itu, masih belum maksimal.
Skuat Singo Edan saat itu, memiliki delapan defender, yaitu Johan Ahmad Alfarizi, Bagas Adi Nugroho, Syaiful Indra Cahya, Matías Daniel Malvino Gomez (Uruguay), Muhammad Taufik Hidayat, Nur Diansyah, Vikriyan Akbar Fatoni dan Muhamamad Miftakhul Ikhsan.
Pada tiga laga awal Liga 1 2020, Arema memang raih hasil kurang bagus. Dibungkam Persib Bandung 1-2 (08/03/2020) di Malang, dilindas PSIS Semarang 0-2 di Magelang (14/03/2020). Hanya sekali menang 2-0 di kandang TIRA-Persikabo (02/03/2020) di Bogor. (rdt)